“Data ini akan kami gunakan sebagai perbaikan dan penindaklanjutan cepat. Dari data ini, ada anatomy of traffic accidents (anatomi kecelakaan lalu lintas). Terkait faktor manusia, kendaraan, jalan dan cuaca,” ujarnya.
Melalui kumpulan data mendetail tersebut, pihak Korlantas bisa mengambil langkah preventif jangka panjang dan meminimalisir terjadinya kecelakaan di lokasi-lokasi tertentu.
“Sehingga kemudian, kecelakaan tidak akan terjadi lagi di sana. Kita mempelajari itu semua dari kejadian-kejadian yang sudah ada dan kita coba terapi dengan perbaikan,” tutup Hotman.
Kesimpulannya, IRSMS adalah teknologi yang digunakan para petugas kepolisian lalu lintas. Dengan menginput data dari hasil olah TKP kecelakaan, dikumpulkan sebagai bahan evaluasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lokasi tersebut atau lainnya.
Pemanfaatan teknologi terbaru ini tentunya memberikan pengaruh positif dalam dunia lalu lintas, serta menurunkan tingkat resiko berkendara juga kecelakaan. (Alvito/Contrib/NM)