“Namun, kami tak berpuas diri. Kami akan terus mencari inovasi-inovasi yang utamanya berfokus pada teknologi digital. Saat ini, misalnya, kami terus mengembangkan aplikasi Wahana Honda (Wanda). Pada aplikasi tersebut, terdapat fitur-fitur untuk kebutuhan servis kendaraan atau pembelian _part original_ Honda,” papar pria yang akrab disapa Beni ini.
Tak hanya itu, Wahana juga terus memberikan penyegaran pengetahuan kepada para ujung tombak layanan, yaitu service advisor, mekanik, front desk, dan partman.
Dari 308 AHASS, terdapat 1.649 mekanik yang bekerja setiap hari melayani perawatan dan perbaikan.
Pelatihan utamanya diberikan di Training Center Wahana. Namun, pelatihan bersifat fleksibel menyesuaikan jadwal mekanik melalui mobile training. (Rls/NM)