Pada race pertama kelas Sport 150, debut Andi Gilang di MRS menunjukan performa terbaiknya dengan merebut podium pertama disusul oleh Aldi Satya Mahendra di posisi kedua serta Mohammad Murobbil Vitoni. Sementara di kelas Sport 250, pertarungan tersaji sejak awal pertama sampai lap terakhir oleh para pembalap top Indonesia seperti Rheza Danica, Herjun AF, AM Fadly, Galang Hendra Pratama, dan Andi Gilang.
Selama 10 lap mereka bertarung hingga akhirnya menempatkan kemenangan pertama AM Fadly (Yamaha Global), Herjun AF (Astra Honda Racing Team) dan Andi Gilang (Astra Motor Racing Team Yogyakarta). Rheza gagal melanjutkan lomba setelah jatuh di lap pertama saat berduel dengan Rey Ratukore.
Dipastikan jalannya race kedua akan berlangsung sengit untuk bisa menentukan Juara Nasional terutama di kelas Sport 150.
Menurut Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, Kejurnas Pertamina Enduro Mandalika Racing Series putaran final ini mendapat respons positif dari kalangan pecinta balap motor di Indonesia selama tiga putaran tahun ini.
“Turunnya top rider Indonesia yang biasanya bertarung di kejuaraan internasional untuk kali ini seperti Andi Gilang dan Aldi Satya Mahendra menunjukan bahwa MRS merupakan kejuaraan penting dan bergengsi untuk diikuti. Tentunya untuk putaran terakhir ini kita akan memunculkan Juara Nasional Balap Motor kategori Sportbike 2023. Secara penyelenggaraan juga terus ditingkatkan dan berupaya menghadirkan sebuah tontonan menarik serta menghibur untuk penonton, termasuk adanya tayangan Live Streaming,” ujar Andi.
Eddy Saputra, Deputy Olahraga Roda Dua IMI Pusat mengharapkan agar Kejurnas Mandalika Racing Series bisa terus berlanjut dan berkesinambungan dengan didukung semua pihak, baik APM hingga pelaku industri termasuk pemerintah.”Harapannya tahun depan MRS bisa menambah menjadi lima putaran untuk bisa menjadi puncak kejuaraan Nasional Balap Motor . Bukan hanya untuk menfasilitasi talenta muda namun benar-benar menjadi sebuah arena kompetisi untuk menghasilkan prestasi menuju level lebih tinggi. Kami melihat sekarang sirkuit Mandalika telah menjadi barometer untuk pembalap Indonesia dalam menakar kemampuannya sebelum melangkah ke jenjang balap internasional,”tandas Eddy Saputra. (rls/NM)