ESS bekerja memberikan sinyal darurat berupa kedipan semua lampu sein secara cepat ketika pengendara melakukan pengereman mendadak. Hal ini bertujuan supaya pengendara di belakang punya waktu untuk melakukan pengereman atau menghindari tabrakan dengan kendaraan di depannya.
Meski bekerja seperti lampu hazzard, tapi keduanya memiliki perbedaan pada jeda waktu kedipan. Hazzard memiliki jeda sedikit lama atau kadang disertai bunyi, sedangkan ESS akan berkedip secara cepat.
Berikut ini cara kerja sistem ESS:
Kondisi ESS bekerja
1. Kecepatan 50 km/jam atau di atasnya
2. Deselerasi atau pengereman mendadak yaitu sekitar atau lebih dari 6 meter per detik.
3. ESS bekerja jika tuas rem ditekan
Kondisi ESS tidak bekerja
1. Kecepatan motor di bawah 50 km/jam
2. Deselerasi atau pengereman tidak mendadak, yaitu kurang dari 2,5 meter per detik.
3. ESS tidak akan bekerja jika tuas rem sudah selesai dilepas.
Perlu diketahui pula apabila sistem ABS tidak berfungsi pada saat pengereman kemungkinan sistem ESS juga tidak akan berfungsi.
Harus diingat juga bahwa fitur ini hanya sebagai alat bantu untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau tabrakan. Kesadaran akan pentingnya #Cari_Aman dengan gaya berkendara baik dan benar, menghargai dan menghormati sesama pengguna jalan dan tidak ugal-ugalan adalah faktor penting dalam berkendara aman dan selamat.
Faktor pendukung keselamatan lainnya adalah kondisi sepeda motor yang prima di mana semua komponen bekerja secara optimal. Untuk itulah pentingnya perawatan rutin sepeda motor di bengkel terpercaya. (Rls/NM)