Kemenparekraf melalui branding Wonderful Indonesia ikut ditempatkan di tikungan 16 dan 18 sirkuit, Wonderful Hills (Bukit 360), dan beberapa titik lainnya. Selain itu, juga dipasang di kendaraan yang membawa pembalap MotoGP dalam parade keliling sirkuit sebelum sesi warm up lap.
Balapan yang diselenggarakan oleh Dorna ini diliput sekitar 119 media partner dan menjangkau lebih dari 200 negara. Semakin diharapkan membuat Wonderful Indonesia dikenal dunia.
“Saya ingin mengapresiasi semua pihak karena ini bukan hanya tentang MotoGP, tapi menghadirkan Mandalika sebagai episentrum motor sport,” ujar Sandiaga.
“Kami akan mengkaji dampak ekonomi secara keseluruhan, tapi kami targetkan (dampaknya) sekitar Rp4,5 triliun yang menyamai tahun lalu. Tapi kita harapkan akan ada peningkatannya dan saya berharap ke depan akan lebih banyak lagi kerja sama yang baik di antara kita semua,” tutup Menparekraf.
Sementara Direktur ITDC Ari Respati mengatakan, MotoGP Mandalika bukan sekadar pelaksanaan event motorsport tapi merupakan panggung di mana Indonesia semakin diakui oleh dunia. Keberhasilannya didukung semua pihak termasuk Kemenparekraf.
“Inilah Indonesia. Nation Branding kita sudah bukan lagi kelas di Asia, tapi dunia yang harus mengakui kita selayaknya bangsa yang besar. Kita harus terus bisa mengangkat apa yang memang menjadi potensi di negara kita,” ujar Ari Respati.
Ia mengatakan, dalam penyelenggaraan MotoGP 2023 ini pihaknya melakukan berbagai penyempurnaan dari berbagai catatan di tahun lalu. Penyempurnaan itu di antaranya adalah terkait kemacetan, dimana tahun ini ITDC memperkuat infrastruktur jalan dari yang tahun lalu hanya 15 kilometer menjadi 36 kilometer.
“Tahun ini kami didukung sangat besar oleh Kemenparekraf dengan branding yang sungguh sangat luar biasa. Untuk tahun depan ajang ini harus lebih global,” kata Ari. (Alvito/Contrib/NM)
