Head Safety Riding Dev itu, menjelaskan hal tersebut. Untuk memeriksa kondisi sepeda motor ada beberapa yang harus diperhatikan, di antaranya:
Pertama, pastikan kondisi mesin tidak mengalami kebocoran oli. Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat bagian luar mesin. Apakah ada tanda-tanda oli yang keluar dari ruang mesin atau bagian mesin yang mengalami.
Jika terdapat tanda-tanda oli yang keluar dalam jumlah yang signifikan akibat bocor, sebaiknya menghindari penggunaan sepeda motor tersebut. Kebocoran oli bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada ruang bakar mesin dan dapat memperburuk keadaan.
Langkah kedua, periksa bagian kemudi sepeda motor. Pastikan bahwa kondisi stang atau bagian segitiga pada sepeda motor tetap dalam posisi yang simetris. Jika terdapat bengkok atau miring, segera lakukan perbaikan.
Karena hal ini dapat mengurangi keamanan saat berkendara dan mengganggu kenyamanan selama perjalanan. Selain itu, pengendara juga harus memeriksa komponen elektrikal pada sepeda motor.
Ketika terjatuh, pengendara sebaiknya segera mematikan mesin sepeda motor. Jika sepeda motor dilengkapi dengan tombol “engine off,” tombol ini harus segera dimatikan. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari korsleting listrik dengan bahan bakar yang bisa menyebabkan kebakaran.
Setelah itu, pengendara perlu memeriksa kondisi komponen elektrikal sepeda motor. Dengan melihat apakah lampu motor masih menyala, starter motor masih berfungsi atau tidak. Jika ada masalah, sebaiknya segera menghubungi bengkel resmi Honda atau AHASS terdekat untuk perbaikan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Dan terakhir, pengendara harus melakukan pengecekan sistem pengereman di bagian depan dan belakang pada sepeda motor. Hal ini untuk memastikan seluruh komponen berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan atau kebocoran minyak rem. Memeriksa sistem pengereman adalah salah satu langkah wajib karena rem yang baik sangat penting untuk keselamatan. (Alvito/Contrib/NM)