“Moto2 ini kelas yang sulit. Tidak mudah untuk sekadar finis zona poin. Namun kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Kemalsyah.
Edu Perales dari SAG Racing berkomentar sama seperti Kemalsyah. Dia menyebut hanya ingin melihat Bo Bendsneyder dan Taiga Hada finis pada zona poin.
“Motor tim ini telah menunjukkan potensi. Kita akan berusaha step by step dan target utama adalah bisa membawa pembalap Indonesia memenangkan balapan di Mandalika suatu saat nanti,” ungkap Edu.
Bo Bendsneyder, pembalap Belanda yang memiliki darah Indonesia bahkan sudah menganggap Mandalika seperti home race keduanya setelah balapan di Sirkuit Assen, Belanda.
“Ini bakal jadi kali kedua buat saya balapan di Mandalika setelah tahun lalu. Mandalika sudah saya anggap sebagai balapan kandang kedua saya selain Assen,” ujar Bo Bendsneyder.
Sempat naik podium Moto2 pada balapan musim ini di Sirkuit Austin, Texas. Bo Ben antusias dengan IndonesiaGP, sebab banyak support yang luar biasa dia rasakan.
“Akhir pekan nanti, saya akan melakukan segalanya untuk membuat Indonesia senang. Saya selalu mendapat dukungan luar biasa di sini,” lanjutnya.
Jika Bo Bendsneyder sudah mencicipi Sirkuit Mandalika musim lalu, berbeda dengan Taiga Hada yang berstatus debutan. Bo Ben memastikan siap berikan penampilan yang terbaik untuk Indonesia di Mandalika.
“Ya, perjalanan saya dengan tim ini sepanjang musim 2023 memang tidak mulus. Moto2 kelas yang sulit, ditambah saya sempat beberapa kali cedera. Namun untuk balapan di Mandalika, saya siap tampil maksimal,” tutup bo pada acara Meet & Greet SAG Team. (Alvito/Contrib/NM)