Lain lagi dengan bengkel konversi PT Mitrametal Perkasa, grup produsen pelek Chemco dan perangkat rem Nissin, menawarkan motor BLDC middrive merek AZN produk sendiri. Sementara baterai menggunakan produk Bataraz dan kontroler BRT.
Dwi Hasta Yanuar Perwira, Marketing PT Mitrametal Perkasa, “Bengkel kami sudah memiliki sertifikat konversi dari Kemenperin. Konsumen yang melakukan konversi bisa mendapatkan subsidi dari Pemerintah sebesar Rp 7 juta. Biaya konversi di bengkel kami jadi tinggal maksimum Rp10 jutaan.”
Sedangkan Bengkel Konversi BBSP milik Dirjen EBTKE Kementerian ESDM menampilkan produk dan part konversi buatan lokal. Termasuk bengkel konversi binaan seperti Elders Elettrico.
Seperti bengkel konversi di atas, bengkel BBSP juga banyak menggunakan produk lokal. Demikian biaya konversi dengan subsidi dari Pemerintah, biaya maksimum sekitar Rp10 jutaan.
Di booth lainnya, hadir juga pebengkel konversi seperti Elektrik Rakyat Indonesia (ERI) yang menawarkan konversi upgrade. Bengkel dari Tangsel milik seniman Divo Gimbal itu menawarjkan paket ‘merakyat’ untuk konversi mulai dari Rp18 jutaan, namun hasil konversinya diklaim lebih berperforma. Seperti bisa menempuh jarak 80 km dan kecepatan di atas 80km/jam. Meski hasil konversinya belum bisa bersubsidi dan dokumen regident. (Afid/nm)