“Selain itu, foto seorang mekanik Moto2 secara keliru dipindai ke dalam visa saya,” kata Öttl, yang memperjuangkan gelar Kejuaraan Dunia Moto3. Fotografer speedweek David Goldman mengalami kesalahan serupa. Electronic Travel Authorization (ETA) miliknya dihiasi dengan foto jurnalis Inggris Mat Oxley.
Sementara peti kargo kini telah tiba di paddock sirkuit GP India, tim dan barisan depan IRTA dibuat takjub dengan truk pengangkut kuno tersebut. Setidaknya mereka dibawa dari bandara ke Greater Noida dengan perlindungan polisi.
Banyak anggota tim di HRC juga terkena dampaknya dan terdampar di bandara asal mereka hari ini. “Lebih dari 30 orang tidak dapat melakukan penerbangan terjadwal mereka,” lapor juru bicara HRC.
Pejabat Dorna sekarang secara terbuka berbicara tentang “Bencana Visa”. Masih dipertanyakan siapa yang akan membayar biaya besar untuk memesan ulang penerbangan. Geoff Dixon, manajer paddock dari asosiasi tim IRTA, meminta maaf kepada tim di ketiga kelas atas kekurangan yang disebabkan oleh visa.
Agensi India yang dipilih, Fairstreet Sports, benar-benar kewalahan dan gagal total. Permohonan visa kini harus diselesaikan secara manual dan individual, dengan bantuan aktif dari karyawan Dorna.
“Perhatian utama kami saat ini adalah membawa seluruh anggota tim ke paddock di India agar kami bisa menggelar ajang tersebut,” jelas Geoff Dixon.
“Kami sedang melakukan pemesanan ulang dan berharap kami akan mendapatkan visa pada hari Selasa,” lapor Peter Öttl pada pukul 19:20. pada Senin malam, (18/9/2023).(Alvito/Contrib/NM)