- Pastikan kecepatan selalu stabil
Saat masa inreyen motor atau selama 500 km pertama, pastikan menjalankan motor selalu dalam keadaan stabil. Dalam tahap ini harus sabar ketika menarik gas. Dan itupun lakukan secara perlahan agar oli bisa tersebar melalui celah atau rongga pada komponen mesin secara merata.
Jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi secara tiba-tiba, karena komponen mesin bisa lebih cepat rusak akibat gesekan antar komponen.
- Hindari pengereman mendadak
Selama masa inreyen motor baru, perhatikan cara pengereman. Hindari pengereman secara mendadak. Ini perlu dilakukan demi mencegah kampas rem tidak cepat aus.
- Jangan terlalu membawa beban yang lebih berat pada kendaraan
Sebisa mungkin hindari membawa beban terlalu berat di jok belakang. Sebab, dengan adanya beban yang terlalu berat akan membuat komponen mesin motor bekerja lebih keras dalam masa adaptasi.
- Selalu pada Rpm atau putaran mesin yang sesuai pabrik
Pertahankan kestabilan RPM kendaraan sesuai dengan standar yang ditentukan pabrik. Biasanya, untuk 500 km pertama, dibatasi sebanyak 50 km/jam. Selanjutnya kendarai pada kecepatan 80 km/jam. Ketika masa inreyen selesai, barulah bisa memacu sepeda motor pada kecepatan dan titik RPM tinggi, sesuai kebutuhan.
- Teknik penarikan gas yang benar
Selalu jaga teknik penarikan gas. Sebaiknya, tarik gas bertahap dan pelan-pelan. Hal ini juga akan memengaruhi kinerja V-Belt yang berfungsi sebagai penggerak pada motor. Jika jumlah waktu berkendara sudah menyentuh 1000 km, jangan lupa lakukan pengantian oli motor. Dan selalu lakukan perawatan kendaraan sesuai kilometer yang dianjurkan dan di bengkel-bengkel terpercaya.(Alvito/Contrib/NM)