Secara umum gejala pernapasan yang disebabkan oleh alergi atau infeksi dan polusi udara hampir sama.
Pasien dengan masalah pernapasan akibat polusi udara biasanya ada riwayat intensitas zat polutan udara dalam waktu dan jumlah tertentu. Sebagai contoh adalah para pejalan kaki, pengendara sepeda motor, atau pekerja pabrik yang tidak menggunakan masker dengan baik.
“Ketika indeks kualitas udara buruk, pertimbangkan untuk membatasi aktivitas luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Menggunakan masker dapat membantu mengurangi paparan polutan dans membantu melindungi paru-paru,” tambahnya.
Gejala pernapasan akibat alergi umumnya didahului pajanan pencetus yang spesifik, seperti debu, udara dingin, kapuk, bulu binatang. Makanan tertentu seperti produk makanan dari laut, kacang, telur, coklat, air es, susu, dan nanas juga memiliki dampak yang sama.
Sedangkan gejala pernapasan akibat infeksi umumnya dapat terjadi secara akut maupun kronik. Umumnya batuk berdahak, dapat disertai pilek maupun nyeri tenggorok, demam dan sebagainya.
“Lengkapi diri dengan konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tambahan konsumsi vitamin atau suplemen,” tutup Dian. (Fernando/Contrib/NM)
