“Kita enggak serta merta ikut namun berlatih dengan dibekali oleh pengetahuan lebih jauh dengan orang-orang berpengalaman dari Om Aswin yang support teknis dan lainnya karena ia juga juara lomba kotak peti sabun di tahun 1975. Aku sebenarnya fisik lagi kurang prima karena sempat nge-camp sebelumnya, “ujar Sintya usai namanya tercatat menjadi fastest lap di heat pertama, Sabtu. Ia berada di lajur lintasan kiri yang menurutnya ada bagian jalan menurun sehingga ikut mendorong lajunya lebih cepat.
Malam hari sebelum heat kedua berlangsung, Sintya juga sempat dilarikan ke rumah sakit karena bermasalah dengan pencernaan. Namun, dengan semangat Freeyork Mentality yang selalu diusungnya, semua itu bisa dilaluinya dengan menuntaskan balapan untuk merebut podium utama, mengambil posisi di lajur kanan.
“Älhamdulillah hasil maksimal didapat hari ini dan juga menjadi juara pertama Lomba Kereta Peti Sabun 2023. Aku sangat excitited banget.Wow, sebenarnya bisa nyangka bakal seperti ini, karena aku yakin dengan kinerja tim yang sangat kompak dan pasti berpengalaman. Terima kasih Om Aswin, Om Pram dan Om Adi yang sudah meng-create kereta peti sabun dengan sebaik-baiknya. Dibandingkan dengan sebelumnya hasilnya bagus kemarin sih dan aku juga rada sedikit sakit. Fokusnya rada sedikit terganggu sempat belok ke kanan dikit lalu dibalikin lagi,”sebut Sintya yang didukung langsung sang Ibu dari Jakarta.
Sintya berharap acara ini bisa ditularkan lebih luas di antaranya dengan mengajak anak-anak SMK lainnya di Jawa Barat karena balapan ini ada edukasi soal fisika juga.” Semoga balapan ini bisa berjenjang untuk meningkatkan semangat mereka karena ada hal-hal baik di acara ini,”tukasnya. (Arif/nm)
