“ Enggak nyangka banget dengan hasil balapan hari ini, karena kereta yang dipakai Tim Grage kan sama, dan posisi nomor satu sebelum aku tuh ada teman kita juga dan itu cepet banget. Makanya di atas kereta itu muncul ekspektasi apakah bisa, Cuma Lillahi Taala, Bismilahh dan Freeyork mentality saja.. Di ujung pas finis aku belum tahu menjadi fastest lap. Baru pas balik dikasih tahu waktuku 23,0 sekian..dan itu yang terbaik di antara piuluhan peserta lainnya.,”ujar Sintya.
Ditambahkan Sintya, posisi badan saat start ikut berpengaruh terhadap performanya di lintasan. “Menurut aku posisi badan pas di start sangat berpengaruh ikut ngedorong, dengan menundukan kepala., ‘Kan sebenarnya tekniknya ada dua, antara rebah ngerendahin tubuh atau maju untuk mendapatkan aerodinamis. Setelah start memang lintasan di jalan itu sedikit ada turunan membuat laju lebih kenceng. Ini gak pure semuanya skill si pengendara tapi tentang konstryuksi si keretanya sih,” sebutnya lagi. Mengenai heat dua besok, Sintya menargetkan bisa mempertajam waktunya di kisaran 22 detik gede.
Dominasi Grage Group juga diperlihatkan oleh pembalap belia lainnya, Demas Pratama Hadi menuai waktu paling kencang dengan catatan waktu 22,999 detik di kelas Anak serta M. Aryaditya (Remaja) membubuhkan waktu 23,279 detik. (Arif/nm)