Menurut Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Safety Riding Park, main offroad sangat berbeda terkait riding gear ketimbang berkendara di jalan biasa. Hal tersebut karena kondisi jalan dan lingkungan yang sangat berbeda. ”Perlu ada penyesuaian, mulai dari perlengkapan hingga teknik berkendaranya,” ucap Hendrik.
Berikut beberapa hal yang menurut Hendrik wajib diperhatikan para offroader saat akan melakukan blusukan terutama berkaitan dengan perlengkapan berkendaranya.
- Helm
Desain helm untuk para offroader biasanya mempunya bagian depan di area rahang lebih maju atau lazim disebut cakil Tak hanya memaksimalkan sirkulasi udara, desain tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan perlindungan pada rider.
”Ada jarak lebih luas antara mulut dengan bagian depan helm, sekitar 4 jari. Saat berkendara yang memacu adrenalin dan sulit mengatur nafas, jarak ini memberikan ruang untuk asupan oksigen lebih banyak. Lalu, perlindungan maksimal juga bisa didapatkan jika terjadi benturan pada bagian wajah,” kata Hendrik.
Helm spesifikasi offroad juga dirancang dengan pad/ topi bagian atas lebih panjang. Bagian ini berguna untuk melindungi mata pengendara dan meminimalisasi risiko saat terdapat benda jatuh dari dataran yang lebih tinggi.
Bobot helm untuk keperluan off-road, terutama untuk kompetisi, juga biasanya lebih ringan. ”Idealnya tidak lebih dari 1 kg. jika terlalu berat, bagian belakang leher akan cepat lelah dan stres, tapi ini berlaku untuk balap motocross. Tidak terlalu masalah untuk kegiatan terabas,” kata Hendrik.
- Google/ Kacamata Khusus
Kacamata atau google biasanya terpisah, atau tidak menjadi satu bagian dengan helm. Bagian google yang terpisah mencegah pengembunan pada kaca karena nafas yang semakin cepat karena adrenalin pengendara yang meningkat.
