Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan kesadaran kolektif pada generasi muda terutama Gen Z harus terus dikembangkan sehingga sebagai agent of change, mereka bisa lebih aktif, kreatif, dan efektif dalam membangun budaya berkendara aman dan nyaman. Yayasan AHM ingin terus mendorong hadirnya para figur yang peduli dan berkompeten dalam mengedukasi masyarakat sehingga bersama-sama dapat mendukung terwujudnya keamanan dan kenyamanan berkendara di Indonesia.
“Budaya berkendara aman dan nyaman harus terus digulirkan dan mensinergikan banyak pemangku kepentingan. Kami ingin Gen Z bisa menjadi bagian aktif dari upaya konstruktif mengedukasi keselamatan berkendara di Tanah Air. Tentu dengan bekal kompetensi dan keterampilan yang teruji,” ujar Muhib.
Program SRC 2023 ini mendapatkan dukungan penuh dari mitra yang bersinergi seperti PT Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing, PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Suryaraya Rubberindo Industries dan PT Yutaka Manufacturing Indonesia. (Rls/NM)
Merujuk data Yayasan AHM, melalui Program Safey Riding Lab, para duta safety riding yang dibina sejak 2017 telah menularkan ilmu keselamatan berkendara kepada 23.572 pelajar lainnya dan telah melahirkan 207 duta safety riding di Indonesia. Para tenaga pengajar di TTLA juga telah mengedukasi 17.696 anak usia 4 – 9 tahun terkait dasar-dasar keselamatan berlalu lintas, seperti rambu-rambu lalu lintas melalui media praktik berupa motor listrik mini, sepeda anak push bike, serta edukasi melalui permainan ular tangga.
Safety Riding Lab menerima siswa di tingkat SMP dan SMA yang ingin belajar keterampilan berkendara. Sebagai sarana edukasi dan pembelajaran, Safety Riding Lab saat ini dapat dijumpai di 5 wilayah, yakni SMK Mitra Industri MM2100 di Cikarang, Bekasi, SMK Walisongo Menes Banten, SMK Panca Abdi Bangsa Binjai Sumatera Utara, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Malang, dan SMAN Bali Mandara. Sementara itu, TTLA telah hadir di Desa Kalihurip, Karawang Jawa Barat dan Zona Etika Lalu Lintas (ZELL) di Taman Pintar Yogyakarta, DIY.