“Belum adanya legalitas kendaraan bermotor custom di Indonesia juga berimbas kepada pelaku industri custom Indonesia. Sehingga, banyak pihak di luar negeri yang menawarkan pelaku industri custom di Indonesia untuk mengerjakan sepeda motor custom di negara mereka,” kata Bamsoet usai rapat legalisasi kendaraan kustom.
“Seperti Tuksedo Studio yang sudah ditawarkan untuk pindah ke London atau Belgia ataupun Dyna Works diminta menggarap kendaraan custom di Jerman. Industri custom Indonesia akan merugi apabila para pelaku industri custom Indonesia dibawa ke luar negeri,” lanjut ketua umum IMI itu.
Rapat yang digelar di kantor pusat GBK Senayan ini juga turut dihadiri oleh pengurus IMI pusat lainnya. Seperti Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum Roda Empat Ananda Mikola, Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Deputi IMI Mobility Adi Wibowo, serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho. (Awang/Contrib/NM)