Menteri Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, BAMS yang diluncurkan oleh IBC akan dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mengkomersialisasi solusi berbasis Battery Swapping Station berdasarkan model bisnis baru yakni konsep de-coupling atau pemisahan baterai dari kendaraan listrik dan fasilitas pengisian daya kendaraan.
Dengan demikian, BAMS akan berfungsi sebagai platform untuk kolaborasi berbagai pelaku industri kendaraan listrik seperti produsen atau penyedia energi, produsen baterai, pengembang teknologi dan operator battery swapping station serta produsen kendaraan listrik. (rls/NM)