Santiago (Naikmotor) – 31 Maret jadi hari penuh kenangan bagi Valentino Rossi. Tepat di tanggal tersebut pembalap gaek itu melakukan debutnya di balap motor grand prix pada GP Malaysia tahun 1996.
Pria berpaspor Italia itu memulai balapan kelas 125cc dari urutan ke-13. Ia mencuri perhatian setelah mengakhiri balap di posisi enam.
Di seri-seri berikutnya, Rossi muda makin mengkilap, ia bisa mengalahkan pembalap-pembalap yang jadi bintang kala itu, seperti Nobori Ueda dan Garry Mc Coy. 1997 jadi tahun keberhasilan Rossi jadi juara dunia.
Sukses di 125cc, pembalap berambut keriting itu naik kelas ke 250cc. Tahun kedua berlaga di kelas tersebut, akhirnya ia berhasil kuasai kejuaraan dengan sembilan kemenangan.
Siklus satu tahun adaptasi, dan juara di tahun kedua seperti jadi tradisi di karir pembalap yang tahun ini berusia 37 tahun itu. Ia jadi juara kelas primer 500cc di tahun 2001, dan terus mendominasi sampai lima tahun berturut-turut. Ia mencatatkan sejarah sebagai juara dunia pertama setelah kelas tertinggi berubah nama menjadi MotoGP.
Karakter Rossi tak banyak berubah sampai saat ini, ia tetap dikenal sebagai pembalap yang tidak menonjol di sesi kualifikasi, namun kemudian bertarung habis-habisan saat balapan dimulai hingga sentuh garis finish sebagai pemenang. Gaya balap late brakingnya, jadi hiburan bagi penikmat MotoGP, mendebarkan dan tak jarang mengundang decak kagum penonton.
Pembalap berjuluk The Doctor saat ini telah mengantongi 112 kemenangan, 212 podium, 61 pole position, dan sembilan trophy juara dari semua kelas jadi koleksinya.
Memutuskan untuk lanjut balapan sampai 2018, Rossi masih perlihatkan kegarangannya yang tak mau hilang dimakan usia. Empat kemenagan tahun lalu, serta pertarungannya demi gelar juara masih jadi tontonan seru bagi penggemar MotoGP. (Yudistira/nm)
