Bogor (naikmotor) – Setelah tahun lalu sempat terpuruk, Indospeed MotorSport Club akhirnya mengantongi status Kejurnas untuk balapan Sport 150, Sport 250 dan Supersport 600 dalam pentas Indospeed Race Series (IRS) tahun 2016, (26-27/3/2016). Hasilnya menujukkan Yamaha lebih siap dalam kompetisi, sementara Honda masih meraba, namun unggul tanpa pesaing di Supersport 600.
Di kelas Sport 150 dan Sport 250, Yamaha ternyata tetap dominan dengan menyapu bersih semua podiumnya. Ini tidak lepas dari format kompetisi yang dirancang Yamaha melalui Yamaha Sunday Race (YSR) atau R Cup Series yang digelar sejak tahun lalu selama lima seri dengan menggunakan motor Yamaha R15 dan R25 sebagai kelas utama, baik untuk kalangan pembalap profesional maupun komunitas.
Keharusan setiap tim Yamaha untuk ikut YSR menuntut para mekanik harus meriset motor yang banyak berhubungan dengan perangkat elektronik. Hasilnya, terciptalah kompetisi sengit antarpembalap baik yang senior maupun junior. Riset pun terus berkembang dengan banyak menyasar berbagai sektor khususnya kalangan pebisnis suku cadang aftermarket sehingga berimbas juga ke bengkel-bengkel tuning.
Hasilnya terlihat di saat IRS resmi menyandang status Kejurnas tahun ini. Petarung-petarung Yamaha mendominasi di dua kelas yakni Sport 150 dan Sport 250, kelas yang menjadi favorit di tahun ini. Gelaran IRS yang dipentas persis seminggu setelah seri perdana YSR 2016, membuat tim-tim Yamaha memiliki bekal setup data motor.
Pembalap Yamaha sanggup mempertajam catatan waktunya di Kejurnas IRS kemarin. Di kelas Sport 150cc catatan waktu tercepat di sesi kualifikasi atas nama Ivan Atmaja dari 1:52,569 dipertajam menjadi 1:51,177 oleh Fitriansyah Kete di IRS, malah Syahrul Amin bisa tembus 1,51,095 sebelum akhirnya didiskualifikasi. Sementara di kelas Sport 250, Wilman Hammar membuktikan ucapannya untuk bisa menoreh waktu 1:44 dari catatan waktunya di YSR dari 1:45,693 menjadi 1:44,930 di saat kualifikasi. Ini bicara dengan regulasi yang nyaris serupa tanpa ubahan berarti (beda soal timing gear dan throttle body), hanya sempat ada pertanyaan dengan penggunaan ban merek import yang sudah bercap SNI.
Sementara tim-tim Honda ternyata masih belum mampu menandingi kedigdayaan Yamaha di kelas Sport 150. Menggunakan motor CBR150R dan CB150 ternyata belum cukup mengadang laju Yamaha yang dominan. Selain masih menggunakan motor produksi lama, absennya tim Astra Motor Racing Team (ART) yang digawangi Star Motor pimpinan Benny Djati Utomo tampaknya ikut memengaruhi turunnya performa Honda, meski Sudarmono ikut turun dengan Astra Motor Racing Team namun sekarang di bawah kendali ART Jogjakarta.
Konon, mesin CB150 korekan Star Motor berbendera ART Jakarta yang kencang pada musim lalu kini telah berpindahtangan ke pulau seberang dan kini harus memulai lagi risetnya. Sudarmono menjadi salah satu tumpuan Honda yang mampu mencetak waktu terbaik di antara yang lain dengan waktu 1:52,817 detik saat race berlangsung. Honda harus bersiap dengan kompetisi di kelas Sport 150 sambil melakukan riset termasuk menunggu kehadiran All New Honda CBR250RR bermesin dua silinder untuk turun di kelas Sport 250cc.
Di kelas Supersport 600cc, menjadi ajang debutan para pembalap muda Astra Honda Racing Team, Irfan Ardiansyah dan Rheza Danica. Irfan Ardiansyah sudah mampu mencetak waktu 1:34,013, sementara Rheza Danica mampu menuai waktu 1:34,765 detik dan ikut fight melawan pembalap yang lebih senior turun di IRS Yoichi di race kedua. Absennya tim Manual Tech KYT Kawasaki memang sedikit memengaruhi aroma persaingan, sehingga kita tidak menyaksikan aksi impresif pembalap muda lainnya, AM Fadly. (Arif/nm)