Di kelas SS600, M. Adenanta Putra yang baru saja naik di kelas ini, masih memerlukan adaptasi untuk dapat bersaing menggunakan CBR600RR. Pemuda asal Magetan ini memiliki tekad tersendiri untuk dapat tampil maksimal saat race nanti.
Sementara itu, Gerry Salim tahun ini kembali memperkuat AHRT, setelah Andi Gilang juara di musim lalu dan naik ke kelas Asia Superbike (ASB) 1000 bersama Honda Asia Dream Racing. Gerry pun merasa memiliki tantangan tersendiri karena hasrat meneruskan tradisi juara di kelas 600cc. Pengalaman balap lintas Asia dan Eropa dari Arek Suroboyo ini menjadi bekal kuat untuk menghadapi musim ARRC 2023.
“Kembali balap di supersport SS600 tentu menjadi tantangan yang saya nantikan. Saya bertekad meneruskan tradisi juara Astra Honda di kelas ini. Saya optimis dengan kerja keras, saya bisa cepat beradaptasi dengan CBR600RR musim ini,” ucap Gerry yang tahun ini menginjak usia 25 tahun.
ARRC merupakan ajang balap bergengsi Asia yang menjadi tolak ukur Pembalap binaan AHM untuk menapaki jenjang balap yang lebih tinggi atau sebagai bahan evaluasi. Torehan prestasi dan performa optimal dari Pembalap-Pembalap AHRT di ajang ARRC tentu menjadi catatan tersendiri bagi rival-rival di lintasan balap.
General Manager Marketing Planning and Analysis AHM, Andy Wijaya mengatakan persiapan baik secara fisik, mental, dan keterampilan telah dilakukan Pembalap-Pembalap binaan AHM dalam menghadapi kejuaraan balap level Asia ini. Pada gelaran perdana ARRC musim 2023 ini, AHM juga mengawal Pembalap binaan yang siap bersaing di pentas balap Thailand Talent Cup (TTC) 2023 yang diselenggarakan bersamaan dengan seri pertama ARRC 2023.
“Latihan tentu menjadi menu utama para Pembalap binaan untuk dapat optimal saat bersaing di arena balap. Pembinaan berjenjang yang terus kami lakukan secara intensif, serta dukungan masyarakat Indonesia, kami harapkan mampu membawa harum nama Bangsa di kancah Asia bahkan dunia,” ujar Andy. (Rls/NM)