Tuas kontrol: gear shifter cukup pendek jadi terjangkau, demikian dengan tuas rem belakang. Hunter350 dilengkapi rem cakram di kedua roda dan sudah ABS 2 kanal, jadi pakem.
Stang terasa cukup lebar, namun ringan. Tombol-tombol fungsi sein, klakson mudah dioperasikan. Hanya saja sempat kecele, tombol di stang kiri depan, bukan tombol lampu passing, tapi pemilih mode. Masih di stang kiri ada juga port USB Charger.
Tombol penyalaan model putar terintegrasi dengan starter dan kill switch. Jadi penyalaan dan mematikan mesin lebih praktis. Sementara itu, kopling ringan termasuk ringan dioperasikan, hanya saja saat menetralkan transmisi sering miss. Kecuali mesin sudah panas atau matikan saja mesin baru netralkan transmisinya, tapi itu repot.
Rangka masih mengandalkan milik Meteor tetapi berbeda pada downtube nya, jika Meteor double cradle, pada Hunter 2 down tube menjadi tautan crankcase dan tidak berlanjut ke bawah. Sementara knalpotnya juga tidak seperti model laras bedil kuno, tapi pendek dan dilengkapi silencer pendek seperti knalpot custom.
Rasio gear dan daya mesin, khas silinder tunggal, ditambah konfigurasi bore x stroke, 75 x 85,8mm, membuat torsi melimpah di putaran rendah. Cukup mendukung untuk manuver menyalip di lalu lintas kota yang ramai lancar.