NaikMotor – Pembalap Tim Pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo sempat diremehkan ketika masuk ke MotoGP. Tetapi justru di kelas MotoGP, Quartararo menghapus semua itu.
Masuknya Quartararo ke GP dunia setelah memenangkan FIM CEV Moto3 pada usia 14 tahun karena dipandang memiliki bakat. Namun, karena di kelas Moto3 dan Moto2 posisi terbaiknya ke-10, maka Quartararo pun sempat diremehkan ketika naik ke MotoGP di musim 2019 bersama Petronas.
Pasalnya, ketika naik ke MotoGP Quartararo adalah pembalap dengan peringkat paling rendah di antara para rookie tahun itu. Joan Mir dan Francesco Bagnaia sebelum di MotoGP keduanya membawa gelar juara di kelas di bawahnya. Demikian dengan Miguel Oliveira mencatatkan banyak kemenangan di kelas Moto3 dan Moto2, dengan menjadi runner-up di kedua kelas. Quartararo, di sisi lain, hanya menambah satu kemenangan pada 2015-2018 itu.
“98% orang mengatakan saya tidak pantas mendapat tempat di MotoGP. Saya hanya memenangkan satu balapan,” ungkap Quartararo kepada media Solomoto yang dikutip motorsport. “Hingga suatu saat, Manajer saya memberi tahu saya bahwa saya memiliki kemungkinan untuk naik ke MotoGP bersama Petronas dan bertanya apakah saya siap. Saya mengatakan kepadanya ya. Saya ingat bahwa keputusan dibuat antara balapan di Assen dan Jerman,” lanjutnya.