Nepal (naikmotor) – Setelah enam hari melakukan petualangan bermotor, tim Indonesia Rider Himalaya Expedition menuntaskan misinya setelah menadki ketinggian 4.200 meter di Palyak yang dicapai dengan susah payah.
Rabu (16/3/2016) tim Indonesia yang didukung Pertamina Enduro akhirnya kembali ke Phokara, tempat mereka start. Target ke Lomanthang dengan ketinggian 5.800 meter akhirnya dibatalkan dengan pertimbangan ketersediaan spare part yang menipis termasuk 12 ban cadangan. Bang Aik, malah sampai 8 kali mengalami bocor ban.
Bukan itu saja, kondisi motor juga tidak memungkinkan.Fariz mengalami rusak pelek depan, Wawan bermasalah dengan koil kemudian Surya Iriawan mengalami kerusakan dengan pushrodnya. “Malah, sempat turun mesin sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.Andrea Milano jatuh untuk ketigakalinya. Medan ini memang luar biasa berat,” sebut Wijaya Kusuma, team leader yang mengabarkan kami.
Menggapai Palyak yang lebih tinggi dari Muktinath sebuah perjalanan sulit karena berupa single track jadi mobil hanya bisa menunggu di Marpha. Jalanan yang tertutup salju membuat mereka harus mencari jalan sendiri.Belum lagi oksigen yang tipis membuat susah bernafas dan juga sulit menghidupkan motor.”Motor dengan karburator sangat sulit nyala, mesti dichoke dulu baru bisa hidup,”jelasnya.
Dengan kekuatan tim sebanyak itu ditambah badai salju, menurut Jaya, sangat berisiko untuk melanjutkan perjalanan.Karena itu, tim memustuskan untuk kembali pulang.”Target 4.200 meter tercapai, namun ke ketinggian 5.800 meter Lomanthang belum bisa karena soal cuaca dan stamia rombongan dan juga kondisi motor. Next kami ingin kembali dengan dukungan sponsor tentunya,: sebut Jaya.
Dari Muktinath rombongan turun ke Marpha dengan ketinggian 2670 meter untuk menginap dan menuju Tatopani yang berarti air panas. Barulah dari Tatopani mereka pulang ke Pokhara.
Tadi malam mereka menyelesaikan ekspedisi kembali ke kota awal start dengan menyisakan dua motor Royal Enfield yang jebol . (Arif/nm)