Jawa menegaskan helm full face dengan standar SNI adalah jenis helm paling optimal dalam perlindungannya. Meskipun, visibiltasnya tidak seleluasa jenis open face.
Richard dalam penjelasannya menitikberatkan pada produk yang disesuaikan dengan fenomena pengguna helm. “Helm jenis open face sedang popular saat ini, para produsen pun lebih banyak membuat produk jenis ini. Karena pengguna helm memang menyukai jenis ini, karena lebih praktis, lebih terbuka sehingga tidak pengap, dan penggunaanya juga lebih banyak buat di dalam kota yang kecepatannya terbatas,” ujar Richard, “Sedangkan pengunci tali helm atau retention system, pengguna lebih menyukai micro lock karena lebih praktis daripada Double D Ring yang sebenarnya lebih kuat dalam mengikat. Namun, kami tetap menyediakan 2 jenis pengunci ini.”
Richard juga menekankan agar dalam memilih helm, selain standar minimal, juga sesuaikan dengan lingkar dan kontur kepala, “Gampangnya, kalau ke toko helm, coba semua helm. Jika awal pakai terasa sakit, tidak apa-apa, tetapi kalau pusing, jangan dibeli. Sebab, itu bahaya,” saran Richard.
Program edukasi helm itu ditutup dengan quiz berhadiah 2 unit helm RSV open face.(Alvito/Contrib/NM)