Jakarta(naikmotor) – Terbagi menjadi lima kepulauan besar, dengan 34 provinsi, Indonesia nampak sebagai sebuah wilayah raksasa dan menyimpan keragaman. Rasa penasaran akan indahnya Indonesia mendorong Hidayatullah Ramadhan, seorang pemuda asal Aceh untuk mengelilingi pelosok-pelosok tanah air dengan sepeda motor.
Hal biasa jika melakukan travelling dengan pesawat terbang atau kapal feri untuk melintasi antar pulau di Indonesia. Dayat, begitu sapaan akrabnya, bertekad menginjakkan kaki ke berbagai wilayah Indonesia, ditemani tunggangannyaa, sebuah Honda Supra Fit lansiran tahun 2004.
Didukung oleh beberapa pihak, seperti komunitas sepeda motor, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah, serta beberapa instansi, niat Dayat mulai direalisasikan pada akhir tahun 2013 lalu. Ia memulai perjalanan panjangnya dari base camp Motorcycle Community Nanggroe Aceh Daroessalam (MCC NAD), dilengkapi surat perjalanan, serta restu orang tua dan kerabat.
“ Tujuan dari perjalanan Jelajah indonesia ini untuk membangun rasa persaudaran serta bersilahturahmi dan berbudaya dari Aceh untuk Indonesia. Awal mula perjalanan ini diawali karena saya hobi touring dengan menggunakan motor. Maka munculah ide membuat sebuah kegiatan “Jelajah Indonesia” dengan tema “Indonesia itu Indah Bray” silahturahmi damai,menumbuhkan rasa semangat nasional untuk mengenal adat budaya di Tanah Indonesia,” ujar Dayat.
Lima provinsi di Sumatera ia lewati bersama deru sepeda motor bebeknya. Setelah itu, lautan diseberangi untuk menyambangi pulau paling padat penduduk, Pulau jawa tentunya. Di sana, Dayat bersua dengan rekan-rekan dari komunitas lain, seperti saat menghadiri acara Jambore Nasional AMCI Depok. Perjalanan masih panjang, via jalur selatan, pria berambut gondrong itu mengarungi wilayah Bandung, menuju Jogja, dan tiba di Solo, untuk kemudian lanjut menuju Surabaya.
Puas mengarungi daerah Jawa, Dayat bermanuver kembali ke Sulawesi. Di Pulau Besi, Ia menyatroni beberapa wilayah yang memberikan sensasi berbeda ketimbang di Jawa. Agustus 2014, putaran roda membawanya menuju kepulauan Maluku, mengunjungi Halmahera dan beberapa tempat indah lain.
Dua bulan berselang, Dayat telah hadir di Papua. Di sana, Ia habiskan waktu kembali berwisata, mengunjungi Titik Nol Kilometer di Merauke, sempat juga ia menengok saudara-saudara di Papua Nugini yang dulunya merupakan kolega sebangsa Indonesia. Perayaan tahun baru 2015 Ia saksikan saat masih singgah di Papua. Memasuki tahun baru, lalu lanjut ke Wamena, kemudian menuju Timika untuk kemudian menjajaki Maluku dengan Pesawat Hercules.
Maluku, Banda Naira,Pulau Seram, Pulau Buru, Dobo, Tual, serta Samlaki merupakan wilayah yang sempat memberikan kesan untuk Dayat dalam perjalanan panjangnya.
September 2015, Ia masuk ke Pulau Borneo, yang merupakan wilayah Kalimantan serta beberapa kota di Malaysia. Kalimantan Utara yang merupakan provinsi termuda Indonesia, tak lupa dikunjungi Dayat, Ia juga berputar ke Kalimantan Timur, Selatan, Tenggara, dan Barat. Bahkan, Dayat sampai merasakan atmosfer Negeri Jiran Malaysia yang memang bertetangga dengan Kalimantan.
Pengalaman berharga mengenai kekayaan Indonesia, soal masyarakat, keindahan alam, hingga kebudayaan didapat Dayat sejauh perjalanannya sampai saat ini. Perjalanan ini disebutnya sebagai sarana bermain sambil belajar.
Awal tahun 2016 ini, Dayat dan tunggangannya berada di wilayah Nusa Tenggara, mengunjungi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Lombok, hingga nanti menuju Timor Leste.
Dayat merencanakan kembali ke kampung halamannya, Aceh pada Desember 2016 mendatang. (Yudistira/nm)
[…] – Rabu, 7 Desember 2016 merupakan hari duka yang sangat mendalam bagi warga Nangroe Aceh Darussalam. Gempa berkekuatan 6,4 SR telah merobohkan bangunan dan menelan sedikitnya 102 jiwa meninggal […]