Buriram (naikmotor) — Andi Gilang membuktikan sebagai pembalap yang kompetitif di Asia Talent Cup (ATC) 2016. Buktinya mampu merebut pole position pada seri pembuka ATC Thailand 2016 di Chang International Circuit Buriram (12-13/3/2016).
Sayangnya pada race pertama Sabtu (12/3/2016) gagal finis kaarena terjatuh pada lap 11. Kondisi sakit demam juga menjadi salah satu penyebab, padahal pada waktu itu dalam posisi memimpin lomba.
Pada race kedua Minggu (13/3/2016) rider bernomor #23 ini lebih hati-hati. Meskipun start terdepan, Gilang nampak bermain aman. Sejak awal lap berada pada rombongan besar di bagian depan.
Pada rombongan ini pertarungan sengit memperebutkan posisi kedua dengan dua pembalap Jepang Ai Agura dan Ryusei Yamanaka, sedangkan pembalap terdepan Somkiat Chantra (Thailand) terus melaju tanpa kawalan. Beberapa kali rider asal Sulawesi ini mampu mendahului kedua pembalap tersebut dengan aksi yang impresif terutama pada aksi overtaking di tikungan. Aksi Gilang ini mendapat pujian dari komentator Dorna. Bahkan nama Izdihar (nama asli Andi Gilang) lebih sering disebut komentator dari pada nama sang pemenang.
Sayangnya saat trek lurus untuk adu “sprint” selalu kalah cepat dengan dua pembalap Jepang ini. Bahkan saat masuk tikungan terakhir di lap pamungkas Gilang yang di depan Yamanaka berhasil overtaking. Sehingga pembalap Astra Honda Racing Team ini harus puas merebut podium ketiga, Yamanaka kedua
“Iya kena di finis, kalah bobot badan,” terang Gilang paada naikmotopr.com. Itu yang kedua (Yamanaka) bobotnya ringan banget.”
Gilang memiliki berat badan 53 kilogram, rata-rata rider di ATC 2016 memiliki bobot kurang dari 50 kilogram. Pada balap one make race (OMR) seperti ATC yang semua pembalap menggeber Honda NSF250 memiliki setting yang sama, sehingga bobot rider menjadi faktor penting untuk raih kecepatan. (Arif/Wl/nm)
