Prediksi MotoGP 2015 dari Mekanik Suspensi Ohlins

0

Ohlins-Track-Day_Paul-Trevathan_a

Sentul (naikmotor.com) – Kedatangan Paul Trevathan ke Indonesia yang diundang oleh Ohlins dalam rangkain acara Trackday (19-20/11) lalu menarik perhatian peserta maupun jurnalis. Maklum, Paul adalah sosok di belakang Dani Pedrosa yang merancang suspensi motornya di MotoGP sejak 2010 silam. Pembawaannya yang ramah membuat banyak orang menyukainya dan kerap terjadi perbincangan yang hangat. Kami pun tidak menyia-nyiakan waktu untuk mengobrol banyak soal MotoGP.

NM : Bagaimana prediksi Anda untuk musim MotoGP 2015?
PT : Saya tidak bisa melihat orang lain yang bisa mendekati Marc, Dani, Jorge, Vale. Mereka saat ini adalah yang tercepat. Hanya satu orang yang menurut saya bisa mendekatinya, Dovi. Tapi itu juga tergantung seberapa baik Ducati menyiapkan set-up motor barunya. Memang di beberapa seri terlihat Iannone dan Cal tampil baik dan bisa ke barisan depan, tapi berat untuk menjadi juara
Sementara di Moto2 saya melihat rookie yang masuk, Alex Rins dan Alex Marquez akan membuat persaingan lebih seru. Tito Rabbat akan kesulitan mempertahankan gelarnya karena menghadapi para rider pendatang baru juga rider-rider seperti Thomas Luthi, Zarco menurut saya akan lebih agresif.

NM : Siapa rider yang sangat mengerti dengan motor mereka?
PT : Saya pikir empat teratas tadi (Marc, Dani, Jorge, Vale) ditambah Dovi. Mereka adalah orang-orang yang tahu betul apa yang mereka inginkan dari sebuah motor. Tapi, Jorge dan Marc tidak sebaik Dani, Vale atau Dovi dalam berkomunikasi mengenai teknis. Khusus Dani, dia sangat peka dengan settingan suspensi, saya ubah sedikit saja, dia bisa merasakan..yang lain, hehehe..maaf tidak sesensitif Dani. Oiya, satu rider yang memiliki feeling kuat adalah Casey Stoner yang mengerti system elektronik dan kopling. Sebetulnya dulu ada Marco Simoncelli, dia adalah rider berbakat dan juga memiliki insting kuat mengenai settingan motor

NM : Berapa persen peran suspensi dalam MotoGP?
PT : Pertanyaan yang sulit dijawab dengan angka. Tapi suspensi satu yang memegang peranan besar dari kemeriahan GP, selain tentunya elektronik dan chassis. Seperti halnya soal regulasi satu ban dulu, dimana kita harus menghabiskan banyak waktu untuk memeriksa ban yang berbeda-beda sampai akhirnya menemukan yang terbaik dan tidak perlu mengubah settingan motor banyak. Sekarang, suspensi, elektronik dan chassis adalah bagian yang harus terus dicoba.

NM : Setahu Anda, bagaimana karakteristik top riders MotoGP?
PT : Marc, adalah sosok rider yang lepas di atas motor dan dia setiap waktu membalap sampai 100% bahkan pada sesi latihan mungkin bisa 110%, sehingga saat balapan, dia dengan mudah mencapai 100%.
Dani, mmm pada dasarnya dengan ukuran badannya yang kecil, dia adalah sosok menakjubkan saat di atas motor. Riding mudah baginya dan dia punya kelebihan insting yang kuat pada motor hingga punya banyak waktu untuk membuat motornya lebih baik. Sayang, dengan banyak cidera yang mendekap, mungkin sulit untuk mencapai 110%
Jorge, dia adalah rider paling klasik di antara top 4 rider tadi. Jika kamu melihat lap pertama dia melaju kencang, maka racing line nya sangat konsisten tidak pernah berubah. Cornering speed-nya menakjubkan dan jarang dimiliki dan dia sangat keras kepala. Kelemahannya dia mungkin adalah sedikit kurang satu dimensi bagaimana dia membalap.
Vale, rider yang sangat lengkap yang kita tahu dia hanya mencintai motor dan balap. Determinasinya sangat tinggi dalam balapan akan tetapi factor usia yang mungkin bisa menghentikan dia mengambil risiko menghadang Marc di kejuaraan.

NM : Bagaimana menurut Anda MotoGP sekarang dibanding lima tahun silam?
PT : Para rider telah membawa dan mempertontonkan MotoGP ke level yang baru dan luar biasa, dan tidak hanya melihat mereka membalap namun juga memahami apa yang mereka lakukan. Meski demikian, balapan ini telah banyak berubah dan banyak obrolan untuk membuatnya menjadi lebih murah, seperti halnya soal aturan single tire.

Paul Trevathan lahir di New Zealand dan dikenal sebagai crosse di kejuaraan nasional dari usia muda. Tahun 1991, dia pindah ke eropa dan memulai bekerja sebagai mekanik di kejuaraan dunia Motocross. 1994, Paul mulai bekerja dengan tim Factory Kawasaki MX mulai dari mekanik hingga chief mekanik. 2001-2004 Paul menjadi manajer untuk MJ Church/Molsen Kawasaki MX, kemudian beralih ke MotoGP sebagai chief mechanic WCM racing tahun 2004. Mulai 2006, dia bergabung bersama Ohlins dan beekrja untuk tim Aprilia di kelas 125/250 cc. Dan akhirnya, 2010 dia dipercaya menangani Dani Pedrosa hingga sekarang

Ohlins-Track-Day_Paul-Trevathan_c

 

LEAVE A REPLY