Melihat respons inilah, edukasi berkendara aman tepat dilakukan untuk kalangan mahasiswa sebagai kelompok millennial dengan pendidikan yang baik agar nantinya dapat menjadi pelaku dan contoh untuk pengguna lain di jalan raya. Selain jelaskan kewajiban dan beragam tips berkendara aman, dalam kesempatan ini Wakasatlantas Polres Jakbar, Kompol Mujiyanto juga informasikan terkait beragam kebijakan dan peraturan lau lintas jalan raya.
Sesi yang menarik dari seminar, saat tanya jawab yang diisi dengan beragam pertanyaan kritis khas mahasiswa. Salah satu pertanyaan yang cukup menarik adalah terkait dengan tingkah laku pengendara yang sering berhenti mendadak atau berbelok tanpa sinyal. “Memang jalan raya penuh hal tidak terduga termasuk perilaku buruk pengendara lain. Untuk itu adalah wajib setiap pengendara untuk siap dengan hal tak terduga, jadilah pengendara yang andal dengan kemampuan berkendara yang baik, selalu bersikap waspada dan wajib jeli serta gunakan alat komunikasi yang baik di kendaraan seperti klakson dan lampu sinyal,” jawab Agus.
Total peserta yang digelar secara tatap muka dan online (hybrid) ini cukup menarik minat mahasiswa Trisakti hingga jumlah peserta yang terlibat sebanyak 150 orang. Penyebaran berkendara aman dengan semangat Cari Aman dan Satu Hati Honda memang menyasar banyak kelompok masyarakat mulai dari komunitas, grup korporat, konsumen, sekolah hingga tingkat perguruan tinggi. Hanya satu alasan, target kelompok ini diharapkan dapat melahirkan pengendara yang mementingkan keselamatan sekaligus menjadi model untuk pengguna jalan raya lainnya.
“Kami berharap setelah seminar ini semua rekan mahasiswa dapat menjadi contoh bagi pengguna jalan lainnya. Tinggalkan sikap egois dan ugal-ugalan lalu menaati seluruh aturan berlalu lintas hingga bisa ditiru pengguna jalan yang lain,” tutup Agus. (Rls/NM)