Meski kedua roda yang berukuran 17″ itu dengan ban tubeless tetapi bermodel jari-jari. Suspensi depan model Upside down yang dikelir emas dan untuk belakang ganda tetapi dengan tabung. Ini sepertinya sisi ambigu sebuah model klasik yang dipadu fitur modern. Jadi jangan heran jika ternyata Ace250 Twin Cafe ini hanya dilengkapi starter elektrik, lampu-lampu LED meski batok lampu depan bulat.
Seperti juga fender yang diterapkan, cafe racer sejatinya tidak berfender. Namun Ace250 Twin Cafe ini dilengkapi fender pendek di depan dan belakang, bahkan ada fender hugger di bagian belakang, mungkin bisa dilepas jika kita pengidap sosiopat.
Ketika mencoba duduk di cafe racer Cleveland ini, tinggi jok 780mm masih terjangkau, dua kaki pengetes masih menapak sempurna. Saat memegang setang pun meski menunduk rasanya masih nyaman. Menarik kopling pun terasa ringan.
Ketika menyalakan mesinnya, 2 silinder segaris ini langsung mengeluarkan suara bass, cukup berwibawa, tidak menyebalkan. Suara yang mirip keluaran knalpot motor besar. Itu dari knalpot berkonfigurasi 2-1-2, ini bukan soal sebuah gerakan atau pun kode Wiro Sableng, ya.
Karena tuas kopling ringan, getaran mesin minim, memasukkan ke gir 1 pun, tak ada suara kasar. Ketika mulai berjalan pun, karena mesin twin, tidak ada gejala tersendat. Perpindahan gir ke-2 dan ke-3 dan hingga ke gir 6, halus ditambah tenaga terus mengisi.
Sama halnya seperti ketika mencoba menanjak ringan, tenaga masih ada di gir 3-4, begitu pun saat mencoba menyalip cadence, gir diturunkan dan dinaikkan kembali sambil ngegas. Memang jauh berbeda dengan Cleveland Misfit 250 1 silinder, yang selalu kehabisan nafas di gir 3-4-5.
Hanya saja memang, radius putar yang besar membuat sedikit gusar. Kakek pengetes kami, harus rada bangor, kalau menikung tajam harus rebah. Itu sedikit mengganggu, karena dia jadi seperti cucunya yang bengal kalau lagi naik sepeda 12″. Sedangkan jok termasuk empuk, dipadu dengan suspensi depan dan belakang medium. Sehingga melibas polisi tidur masih bisa nyaman karena anggota badan tak ternilai kita tidak terbentur tangki. (Afid/nm)
