Esther juga menampilkan data penjualan sepeda motor dalam negeri dalam periode itu. Ketika Premium naik harganya pada November 2014, penjualan sepeda motor malah naik dari 7,7 juta (2013) menjadi 7,9 juta unit di 2014. Premium juga mengalami kenaikan harga pada Maret 2015, penjualan sepeda motor pada 2015 6,5 juta unit. Sementara saat Pertalite naik harga pada Januari dan Maret 2018, penjualan sepeda motor naik menjadi 6,4 juta unit dibandingkan pada 2017, yang mencatat 5,9 juta unit.
Berdasarkan data itu Esther menyebutkan, kenaikan harga BBM tidak signifikan menekan penjualan sepeda motor. Sementara, dalam kesempatan yang sama Hari Budianto, Sekum AISI, menyatakan, sepeda motor masih terus tumbuh bagus di negara low medium income country dikarenakan harga relatif murah dan konsumsi BBM rendah dibandingkan pendapatan perseorangan.
Lebih lanjut Hari menyebutkan, “Terbatasnya bujet publik dan terbatasnya jangkauan sistem transportasi umum. Serta meningkatnya kebutuhan transportasi personal untuk commuting sebagai hasil pertumbuhan ekonomi. Faktor itu membuat kebutuhan akan sepeda motor akan terus tumbuh.” (Afid/nm)
