Belajar
Pada dasarnya MBI lahir untuk memfasilitasi biker yang merindukan kedekatan dengan Allah Azza wa Jalla sebagai Tuhan yang satu-satunya berhak disembah dan menafikan ada yang lain untuk disembah. Agar tetap terarah dan memiliki dasar ilmu yang dipelajari ditetapkan Ustadz Subhan Bawazier Hafidzahullah sebagai pembina dari wadah perkumpulan biker yang sedang belajar dan mengamalkan ilmu agama tersebut. Adapun setiap chapter yang tersebar di Indonesia didampingi juga oleh ustaz di kota masing-masing sebagai penasihat.
Seperti halnya MBI Chapter Jakarta dengan Ustaz Aldhi Ferdian, Chapter Bekasi dengan Ustaz Muhammad Syukron, Chapter Depok dengan Ustadz Didi Djimansyah, Chapter Bogor Raya dengan Ustadz Abdurrahman Dani sebagai penasihat dan kota-kota lainnya dengan ustaz yang juga biker.
Para penasihat tersebut selain pernah belajar ilmu agama yang komprehensif juga harus memiliki jiwa biker. Seperti yang sering diucapkan oleh pembina MBI yakni yang mengerti biker hanyalah biker. Agar belajarnya masuk dan pengalamannya kian semangat maka ikhtiar tersebut diharapkan dapat menuai hasil maksimal.
Selama Journey to Jannah ke-3 berlangsung peserta yang jumlahnya sekitar 20-an ini mengikuti kajian ilmiah di kota-kota yang dilalui bersama warga setempat dan chapter MBI. Pembelajaran tersebut mulai dari Cirebon hingga di Bali. Tidak hanya di masjid, belajar pun dilakukan selama perjalanan, cafe, dan bahkan tempat wisata dengan kondisi yang sudah disesuaikan.
Riding
Tidak melepas identitas sebagai biker, MBI tetap melanjutkan aktivitas motoran (touring) selayaknya anak motor pada umumnya. Bedanya adalah dalam setiap perjalanan ada maksud yang harus ditentukan, adab safar (touring) yang harus dilakukan, menaati aturan berlalu lintas, setiap touring harus ada pemimpinnya dan pengaturan cc mesin agar tidak ada yang memaksakan.
Riding jarak jauh seperti J2J kali ini direkomendasikan menggunakan sepeda motor dengan kubikasi mesin 250 cc ke atas. Hal ini ditujukan agar kenyamanan dan keselamatan selama berkendara dapat didapat. Adapun jika ada member MBI yang tidak memiliki motor dengan ketentuan tersebut akan diberikan pinjaman oleh member yang lain, pembina, penasihat chapter atau bahkan menyewa untuk kepentingan touring tersebut. Menariknya adalah meski cc mesin mulai dari 200 cc hingga 1000cc namun saat riding rata-rata hanya ditempuh dengan kecepatan 80 kilometer/jam. Tidak dipungkiri sesekali melebihi kecepatan 100 km/jam pada tempat-tempat tertentu yang dinilai aman.