Losail (naikmotor) – Tahun-tahun sebelumnya, Marc Marquez menjadi pembalap yang sangat fenomenal. Bukan hanya karena Ia langsung mengamankan dua titel juara dunia saat naik ke kelas MotoGP. Namun juga membawa pakem baru riding style yang cukup agresif.
Namun ketika regulasi berganti, ban juga diganti dengan merek Michelin, banyak pembalap yang mulai melakukan adaptasi ekstrem. Mulai dari mempelajari secara teknis kinerja ban dari lap ke lap di sesi tes, juga hingga berkaitan dengan gaya balap dari seorang pembalap.
Marquez yang tahun ini seperti tak bertaji selama sesi tes resmi pra musim MotoGP berlangsung selama 3 tahap, menegaskan bahwa Ia baru merasa nyaman di sesi tes resmi Qatar.
Adapun pelajaran yang Ia petik adalah tentang perubahan gaya balap. Berkaitan dengan hal itu, penting untuk melihat sejauh apa pengaruh gaya balap pada penggunaan ban depan yang cenderung selalu mengalami masalah.
Marquez sendiri mulai berani memberikan deskripsi. Bahwa membalap dengan karakter yang disodorkan Michelin, harus dengan gaya balap berbeda. Lebih teratur memilih jalur dan memberlakukan cara pengereman berbeda. Sebagian pembalap menegaskan bahwa tekanan pada ban depan harus dikurangi, kalau tak mau terhempas lebih awal. Tentunya ini sangat berbeda dengan karakter Bridgestone yang punya kekuatan pada ban depan.
“Sangat berbeda dengan ban yang kami gunakan tahun lalu. Tahun ini kami harus balapan dengan cara yang lebih teratur kalau mau main aman,” klaim Marquez.
Tapi, banyak yang tak percaya bahwa Marquez bakal melakukan hal itu. Artinya, perilaku agresif, pantang menyerah hingga sedikit urakan, bakal tetap Ia usung. Apalagi Ia adalah salah satu pembalap yang tingkat intelejensinya cukup tinggi. Kecuali dengan gaya balapnya itu Ia tak sekali pun meraih kemenangan. Maka kemungkinan yang akan mulai Ia lakukan adalah mengadopsi gaya balap yang lebih aman untuk penggunaan ban Michelin. (Spy/NM)
