Kepala Desa Wonosari, Agus Parmuji menyebutkan, upacara bendera tersebut digelar sebagai wujud rasa bangga mereka terhadap ibu pertiwi, tanah air, bangsa, dan negara. Ini sekaligus sebagai bentuk rasa syukur petani yang selama ini telah mendapatkan berkah berupa tanah subur serta panen melimpah ruah. “Lahan pertembakauan dipilih karena ada sebuah makna dan pengharapan besar. Yakni agar di negeri yang subur serta kaya raya ini para petani dapat lebih berdaulat. Kami juga berharap agar di masa mendatang bangsa ini dapat menjadi bangsa yang lebih besar dan makmur,” jelasnya soal pemilihan lading tembakausebagai arena upacara karena merupakan simbol pengharapan agar para petani dapat berdaulat hidup di negara yang sangat kaya.
Momentum perayaan kemerdekaan tahun ini dapat dimaknai pula sebagai kemerdekaan petani tembakau agar hasil panen yang diperoleh melimpah serta membawa segudang rejeki.