Doha (naikmotor) — Sesi tes pramusim MotoGP 2016 yang terakhir, berlangsung dengan penuh kejutan. Kejutan pertama adalah penggunaan paket aerodinamika di beberapa motor, terutama tim manufaktur menyita perhatian besar. Diantaranya adalah penggunaan sayap kecil yang dimensinya semakin membesar.
Yamaha yang tahun lalu mengadopsi winglet kecil di windshield depan motor kedua pembalapnya yaitu Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, di sesi tes pertama hanya digunakan oleh Lorenzo. Dimensi sayapnya pun lebih besar dan menjorok ke depan. Namun rekan setimnya yaitu Rossi malah tidak menggunakan dan melakukan uji coba paket terbaru itu.
Sementara duo tim Ducati, juga tampil dengan winglet yang diperbaharui. Posisi dan dimensinya nyaris sama dengan model yang ditawarkan oleh Yamaha. Jika melihat proses peluncuran motornya sendiri, sepertinya Ducati sudah menjadikan posisinya pakem untuk tipe sirkuit berkarakter flowing.
Meski Yamaha dan Ducati dengan terang-terangan melakukan pengetesan sayap kecil pada motor mereka, beda halnya dengan tim Repsol Honda. Mereka malah baru menggunakan sayap kecil pada posisi fairing tengah. Dimensinya pun sangat kecil, bahkan lebih kecil dari winglet yang pertama kali digunakan oleh Ducati.
“Sebenarnya peran sayap kecil di motor ini rasanya hampir nihil jika dilihat dari pencapaian lap tercepat dalam satu lap. Jadi saya lebih suka menggunakan motor yang tidak menggunakan saya apapun pada bodinya,” ujar Rossi.
Dari sisi teknis, pernghitungan efektifitas penggunaan sayap depan untuk membantu sistem anti-wheelie dan memperbaiki traksi roda belakang, memang cukup berpengaruh. Namun dengan dimensi yang lebih ramping dan bobot masih di atas 150 kg, maka pengaruh sayap tidak begitu besar.
Apakah sistem ini akan menuai kontroversi dari regulator balap di MotoGP seperti halnya di ajang balap Formula 1? kita tunggu saja nanti. (Spy/NM)