Setelah puas menjajalnya di jalan lurus, kini saatnya melibas jalan yang mulai menanjak dan menikung, ditambah lagi dengan jalan yang sempit dan penuh lubang di Purwakarta hingga Subang. Benar saja, tenaga tersebut tentu membuat kami tak perlu kerepotan membuka gas lebar-lebar untuk mendapatkan torsinya.
Bahkan, motor ini masih kuat diajak menanjak meski tetap bertahan di gigi 3. Suspensi belakangnya pun empuk untuk meredam guncangan yang terjadi.
Di balik kelebihannya tersebut, Honda CB150X ini tentu tetap memiliki kekurangan. Karena dimensi motor yang besar jelas membuat pengendaranya harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mendorongnya saat kondisi motor mati.
Belum lagi, tinggi jok 819 mm membuat kaki tidak bisa menapak sempurna meski tinggi tester 171 cm. Otomatis, pengendara yang memiliki postur di bawah 170 cm tentu akan lebih kesulitan dan jinjit balet saat menunggangi motor ini dalam kondisi berhenti.
Radius putarnya pun besar. Meski memberi kesan gagah, tetapi stang baplangnya juga cukup menyulitkan jika harus selap-selip di tengah kemacetan, atau hanya sekadar untuk putar balik.
