Barcelona (naikmotor) –Jelang pembukaan MotoGP 2016 pada 20 Maret di Sirkuit Losail, Qatar, sang penyelenggara Dorna Sports sedang mendapat masalah pajak. Pengadilan Mahkamah Agung Spanyol memutuskan Dorna dan dua eksekutifnya harus membayar denda.
Pengadilan menemukan bahwa CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dan COO & CFO Enrique Aldama telah melakukan simulasi penjualan saham untuk menghindari membayar pajak penghasilan dan menerima dividen dari saham tersebut. Laporan ini terjadi pada tahun 2003-2004.
Putusan Divisi Litigasi Administrasi Mahkamah Agung sdtempat adalah Dorna Sports S.L. menjual saham ke perusahaan terpisah yang dimiliki oleh mitra sama (termasuk Ezpeleta dan Aldama) yang menjual saham.
Pengadilan mengkatagorikan sebagai pelanggaran penyembunyian penghasilan. Beruntungnya bagi Dorna dan dua eksekutifnya pelanggaran ini tidak dikatagorikan sebagai penipuan, sekaligus menganulir keputusan pengadilan yang lebih rendah.
Mahkamah Agung memutuskan Ezpeleta harus membayar denda 3,9 juta euro (sebelumnya di pengadilan lebih rendah 5,1 juta euro) dan Aldama didenda 1,2 juta euro dari 2,7 juta euro sebelumnya.
Pengadilan juga memutuskan Dorna Sports telah melanggar kode pajak dari kurun waktu 2003-2006. Hal itu merupakan dampak dari pelanggaran penjualan saham tersebut.
Mengetahui keputusan tersebut Dorna langsung membuat pernyataan bantahan bahwa apa yang dilakukan masuk dalam katagori “leverage recapitalization”. Yang mana model transaksi ini dianggap lazim pada perusahaan dan di negara-negara tetangga.
Dorna sadar bahwa keputusan Mahkamah Agung merupakan yang tertinggi, namun sedang dicari cara untuk mendapatkan solusi yang lebih baik. (Wl/nm)