Yakni konsumen harus lebih dulu terdaftar di situs https://subsiditepat.mypertamina.id/. Pendaftaran pada situs tersebut baru akan dibuka pada 1 Juli esok. Jika pengguna sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan.
Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat beli Pertalite dan Solar. Hal ini disampaikan langsung oleh Alfian Nasution, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.
“Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital,” kata Alfian di laman resmi Pertamina.
“Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar sehingga ke depannya bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi.”
Sementara itu, kebijakan ini dibuat dengan tujuan menegakkan peraturan BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Jika penggunaan kedua jenis BBM tersebut tidak tepat sasaran, maka besar potensi kuota yang telah ditetapkan selama setahun tidak akan terpenuhi.
Untuk uji coba atau tahap 1, implementasi kebijakan ini akan dilaksanakan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di 5 provinsi, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan D.I. Yogyakarta. (Galih/Prob/NM)
