NaikMotor – PT PLN (Persero) dan PT Grab Indonesia berkolaborasi mengembangkan infrastruktur Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Selain untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, kolaborasi ini sekaligus untuk mendukung pencapaian target Carbon Neutral pada 2060.
Nantinya, PLN dan Grab akan menyediakan SPBKLU sebanyak enam kabinet di empat lokasi di Jakarta. Dua kabinet berada di PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya di Gambir, dua di PLN Bulungan, serta PLN Cempaka Putih dan PLN Kramatjati.
Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN UID Jakarta Raya, mengapresiasi kolaborasi antar dua pihak. “Sejumlah kemitraan terus kami jalankan, salah satunya dengan Grab. Kolaborasi ini aksi nyata untuk mendukung peta jalan kendaraan listrik yang telah diluncurkan oleh pemerintah,” kata Doddy.
Sebelumnya, PLN dan Grab juga telah berkolaborasi di Bali untuk penempatan tujuh kabinet SPBKLU di tujuh lokasi. Penyediaan infrastruktur melalui SPBKLU ini merupakan bagian dari komitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi target emisi gas rumah kaca sesuai Nationally Determined Contribution (NDC), yakni sebesar 29 persen tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41 persen bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada tahun 2030.
Sejauh ini, PLN UID Jakarta Raya telah mendirikan 26 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 18 lokasi. Dua di antaranya merupakan SPKLU dengan sistem kemitraan atau partnership. Tahun ini, PLN UID Jakarta Raya menargetkan pengoperasian tujuh SPKLU lagi.
Sedangkan, untuk SPBKLU PLN sudah memiliki 6 unit yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Ke depannya, PLN akan terus meningkatkan infrastruktur ini untuk bisa mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami sudah membangun SPKLU dan SPBKLU yang ingin memfasilitasi pengisian listrik di luar rumah. Meski memang 85 persen pengisian di rumah. Di sini memang perlu kita mendukung infrastruktur pengisian charging maupun penukaran baterai seperti hari ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik,” ujar Doddy.
Doddy juga menyebut bahwa PLN terbuka bagi swasta untuk menjalin kemitraan dalam penyediaan SPKLU dan SPBKLU. “Kami membuka peluang untuk kerja sama menyediakan SPKLU dan SPBKLU, kami mendukung ekosistem kendaraan listrik dan partnership dengan pola kerja sama. Kami berharap ini sebagai model dan contoh kerja sama yang bisa dikembangkan ke depan,” ucapnya.
Penambahan dan perluasan pengoperasian SPKLU ini memang harus dilakukan agar pengendara kendaraan listrik tidak perlu khawatir baterai kendaraan listriknya kehabisan energi listrik ketika melakukan perjalanan jauh.
Sementara itu, Iki Sari Dewi selaku Direktur PT Sepeda Untuk Indonesia bagian dari Grab Indonesia, mengatakan kerja sama antara pemerintah dan swasta merupakan salah satu kunci dalam percepatan alih teknologi menuju ekosistem kendaraan berbasis listrik di Indonesia. Dalam jangka panjang, kerja sama dan alih teknologi itu akan memberikan dampak positif.
“Grab melalui komitmen #LangkahHijau terus berupaya menghadirkan solusi nyata, termasuk pengembangan konsep e-mobility di Indonesia bersama PLN. Kami menargetkan menghadirkan total 14.000 armada kendaraan listrik di akhir tahun ini untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik Tanah Air,” tutur Iki.
Sejauh ini, Grab telah mengoperasikan lebih dari 8.500 kendaraan listrik, dengan dominasi pada kendaraan roda dua. Dengan jumlah itu, pengurangan emisi CO2 mencapai 4.600 ton, setara dengan menanam 260.000 pohon.
Grab mengoperasikan armada kendaraan listrik dengan skema rental. Yaitu, Grab membeli motor listrik dari produsen, kemudian menyewakannya per hari. Dengan demikian, mitra pengemudi dapat berhemat karena pemeliharaan motor ditanggung Grab. (Galih/Prob/NM)