NaikMotor – CEO MV Agusta, Timur Sardarov, tetap optimistis bahwa fenomena invasi Rusia ke Ukraina takkan ganggu bisnis permotorannya. Ia yakin penjualan MV Agusta tetap akan stabil.
Sebelumnya, Sardarov telah mengeluarkan surat terbuka terkait serangan negaranya ke Ukraina dalam beberapa waktu terakhir. Dalam surat itu, ia menyebut bahwa Rusia dan Ukraina sudah bagaikan saudara sendiri.
Meski tidak terlibat dalam peperangan ini, Sardarov tentu juga menjadi sasaaran ujaran kebencian dari banyak pihak karena ia berasal dari Rusia.
Namun, Sardarov menyebut bahwa invasi ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan bisnis permotorannya. Ia juga mengatakan bahwa orang lain boleh membencinya, tetapi jangan terhadap bisnisnya.
Pasalnya, Sardarov mengakui jika dirinya tidak pernah melakukan bisnis di Rusia. Maka dari itu, ia percaya diri jika peristiwa ini takkan ganggu bisnis yang dimiliknya tersebut.
“Dalam hal sanksi pribadi, saya tidak melihat mengapa itu akan diarahkan pada saya atau keluarga saya. Saya, secara pribadi, tidak pernah melakukan bisnis di Rusia dan ayah saya adalah orang sukses karena usahanya sendiri. Saya tahu bahwa ada anggapan aneh dan tidak adil bahwa siapa pun yang menghasilkan banyak uang di Rusia pasti berafiliasi dengan pemerintah di sana,” kata Sardarov.
Meski begitu, Sardarov tidak takut jika insiden ini memengaruhi penjualan bisnis permotorannya. Ia optimistis penjualan MV Agusta tetap akan stabil di masa sulit ini.
“Anggapan ini benar-benar dilebih-lebihkan dan salah. Komunitas bisnis di Rusia ada beragam dan ada banyak pengusaha yang mencapai kesuksesannya atas prestasi mereka sendiri. Itulah mengapa saya tidak berpikir bahwa saya, keluarga, atau MV berada di bawah ancaman,” ujarnya.
“Jika kita membuat semua pemegang paspor Rusia masuk dalam daftar hitam, maka akan ada banyak konsekuensi yang tidak dapat saya prediksi. Tentu saja, MV juga akan terpengaruh. Saya tidak percaya itu akan terjadi.” (Galih/Prob/NM)