NaikMotor – Komisi Grand Prix melakukan pertemuan penting untuk membahas sejumlah perubahan aturan. Pertemuan ini dihadiri oleh Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna), Paul Duparc (FIM), Herve Poncharal (IRTA), dan Biense Bierma (MSMA).
Pertemuan yang dilakukan Komisi Grand Prix pada Jumat (4/3/2022) di Lusail, Qatar, ini menghasilkan beberapa keputusan terkait peraturan balap dan peraturan teknis.
Peraturan Balap
Berdasarkan feedback dari Pembalap, disepakati bahwa bendera dan panel lampu tertentu menunjukkan kurangnya grip di lintasan.
– Bendera kuning dan merah: jika grip di lintasan berkurang pada bagian itu dengan alasan selain akibat hujan (oli, kerikil, daun, atau kotoran lainnya). Bendera ini harus ditampilkan dan berkibar di pos marshall.
– Bendera putih dengan diagonal merah: ada tetesan hujan pada bagian lintasan ini termasuk hujan yang mempengaruhi permukaan lintasan. Bendera ini harus dikibarkan di pos marshal.
Sebagaimana telah disepakati oleh FIM, dan dengan tujuan konsistensi, untuk bendera akan diterapkan pada kompetisi di bawah federasi, baik tingkat nasional maupun internasional.
Peraturan Teknis
Moto2 dan Moto3 – Akan segera efektif
Karena ketidakmungkinan menentukan asal dan spesifikasi ban balap untuk tes dengan mesin spesifikasi non-GP, disepakati bahwa tim saat ini dapat menggunakan ban yang tidak digunakan pada kegiatan untuk tujuan tes. Tidak ada ban bekas Dunlop yang akan digunakan di akhir acara.
Lalu, tim hanya akan menerima ban baru untuk balapan utama di akhir pekan. Tidak ada ban yang dialokasikan sebelumnya dan juga untuk sesi pemanasan.
Moto3 – Efektif 2023
Untuk memfasilitasi pengenalan sistem peringatan otomatis bagi pengendara yang mendekati lokasi kecelakaan, perlu dilakukan modifikasi tertentu pada bagian elektronik. Perubahan ini akan efektif mulai tahun depan, tetapi perkembangan teknologi juga akan dilakukan dalam situasi balapan musim 2022 ini. (Galih/Prob/NM)
