Phillip Island (naikmotor) – Aspal sirkuit Phillip Island, Australia baru menampakkan ‘kebuasannya’ di hari ketiga sesi tes resmi pra musim MotoGP 2016 yaitu pada Jumat (19/2/2016) kemarin. Ekspektasi tinggi pembalap akan adanya perbaikan kompon ban yang akan menyamai karakter Bridgestone, ternyata sebatas asa saja.
Fakta banyaknya insiden di sirkuit dengan karakter permukaan aspal yang sangat abrasif itu, dinilai sebagian besar pembalap disebabkan oleh karakter ban depan. Kondisi trek kebanggaan Australia itu baru menampakkan wujud aslinya pada hari ketiga. Dimana kondisinya memang cukup cerah. Sehingga banyak pembalap punya ekspektasi terlalu tinggi.
Awalnya, Michelin sendiri tidak mau ambil risiko besar, dan memberikan maklumat pada tim dan pembalap agar tidak menggunakan ban melebihi 25 lap. Namun banyaknya insiden membuat Michelin menurunkan target daya tempuh satu set ban yang digunakan pembalap jadi 15 lap.
“Kebanyakan pembalap mengalami insiden karena ban bagian depan. Sama seperti saat awal mereka menggunakan ban tersebut tahun 2015 lalu, mayoritas pembalap mengklaim bahwa tak ada tanda-tanda tertentu. Biasanya kalau ban sudah aus, biasanya sudah mulai sliding. Tapi ini tak ada dan Anda sudah berada di aspal saat terjatuh,” klaim Marc Marquez yang juga mengalami insiden.
Lebih keras lagi, Aleix Espargaro melakukan kritik bahwa hal ini seharusnya tak terjadi lagi di MotoGP. “Ini sangat tidak normal di MotoGP. Insiden sebanyak 13 kali, terlalu banyak.”
Jika kondisinya tetap seperti ini, bisa jadi untuk MotoGP Australia bakal diberlakukan lagi strategi seperti di MotoGP Australia 2013 lalu. Dimana terjadi strategi kewajiban pit stop bagi para pembalap untuk melakukan penggantian motor. Kalau ini terjadi, maka ada kemunduran di MotoGP karena pergantian pemasok ban. (Spy/NM)