NaikMotor – Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memiliki banyak destinasi wisata unik. Salah satunya adalah penangkaran Tukik hijau yang berada di Pantai Sindangkerta.
Penangkaran Tukik atau Penyu hijau ini menarik perhatian para wanita yang tergabung dalam Srikandi Wonderful Ride yang sedang melakukan rangkaian perjalanan wisata bermotor di hari kedua yang menempuh jarak ± 140 KM, dari Rancabuaya menuju Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Selama menempuh perjalanan tersebut rombongan Srikandi Wondeful Ride juga dihidangkan dengan berbagai tempat wisata yang berlimpah ruah, dari wisata yang berada di pegunungan hingga pesisir pantai.
Suara deburan ombak langsung menyambut para Srikandi saat mulai memasuki area rumah Tukik yang langsung menghadap ke Samudera Hindia. Hembusan semilir angin laut menghapus peluh para wanita ini akibat teriknya matahari khas pesisir pantai.
“Anginnya bikin segar ya. Adem.” bisik Lulu kepada Cindy yang penasaran dengan bentuk unik anak Tukik.
Begitu masuk di dalam rumah Tukik, Hendri, petugas perawat Tukik langsung menunjukan kolam yang berisi ratusan anak Tukik berusia sekitar 20 hari. “Ini hasil penetasan dari telur yang kami ambil dari pinggir pantai pada malam hari.” ujarnya.
Lebih lanjut pria yang sudah 15 tahun merawat anak Tukik ini, mengatakan, Tukik hijau merupakan hewan langka dan dilindungi. Populasinya mulai terancam saat berada di laut akibat banyak predator seperti burung elang, ikan, kepiting yang memburunya sebagai santapan.
“Wah lucu ya anak Tukik ini. Terus terang aku baru pertama kali melihat langsung hewan ini. Seperti mainan ya, jadi gemes nih,” kata Putri yang tidak sabar ini memegang anak Tukik.
Para Srikandi juga diperlihatkan beberapa ekor Tukik berusia 6 bulan hingga 2 tahun di kolam yang berada di sisi kanan. “Yang ada di kolam ini hanya untuk memperlihatkan pertumbuhan Tukik kepada wisatawan dan hewan ini bisa sebesar meja makan.” jelas Hendri.
Sebelum diberi kesempatan untuk melepas anak Tukik ke laut, para Srikandi diajak melihat tempat penetasan telur Tukik yang berada di luar ruangan. Tempat penetasan ini sengaja dikeliling tembok beton dengan tinggi sekitar 2 meter untuk melindungi ancaman dari predator.
Setelah itu para Srikandi harus menuruni anak tangga untuk melepas anak Tukik ke laut. Itu pun mereka harus menunggu sampai ombak tidak terlalu besar. Saat mulai memegang anak Tukik ini, raut muka para wanita ini terlihat ada yang geli, gemes, bahkan ada yang menimbang-nimbangnya secara perlahan seperti layaknya kelembutan yang hakiki dari hati seorang wanita sejati.
Perjalanan ini mendapat dukungan dari Mitsubishi Motors Indonesia, Dyandra Promosindo, Yamaha Jabar, Eiger Adventure, Elders Company, Zutto Ride, Pirelli Indonesia, KYB Zeto, GS Astra, LA 32 Riders, Belajar Helm dan SSFC Indonesia. (YA/ NM)