Jakarta (naikmotor) — Ternyata ada kejadian menarik pada saat keriuhan kehadiran Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Sirkuit Sentul, Bogor. Ada bocah perempuan Indonesia berusia 10 tahun berhasil mewawancarai Marquez Minggu (14/2/2016).
Semua jurnalis yang hadir ingin wawancara eksklusif dengan Marquez dan itu sulit dilakukan karena pengamanan yang begitu. Namun, ada satu bocah bernama Shaina Salvia yang beruntung bisa melakukan interview dengan The Baby Alien secara langsung.
Marquez tampak menikmati dengan santai menjawab berondongan pertanyaan yang dilontarkan Shaina. Gelak tawa dan senyum mewarnai sesi tanya jawab tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Shaina mewawancarai langsung seorang pebalap bintang MotoGP. Sebelumnya, bocah cilik itu juga pernah menginterview pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow awal Februari lalu di Malaysia.
Awalnya, Shaina ingin berjumpa dengan Marquez di Sepang pada tes pramusim MotoGP 2016. Hanya saja, untuk mewawancarai khusus biasanya harus membuat janji di awal tahun. Beruntungnya, akhir pekan lalu Shaina bisa mewujudkan impiannya tersebut.
Wawancara Shaina dan Marquez ini sendiri direkam oleh sang Ibu, Dian, dan diunggah pada hari ini, Selasa 16 Februari 2016, untuk kado ulang tahun Marquez yang ke-23. (Wl/nm)
Berikut adalah petikan wawancara Shaina dengan Marc Marquez :
S: Pertanyaan pertama saya, banyak motor yang memakai sayap di bagian fairing. Apakah kamu merasa RC213V juga butuh itu? Atau sayap pada logo Honda sudah cukup? (sambil tertawa).
M: Ya, Honda mulai mengembangkan ini karena Ducati pertama kali memperkenalkannya beberapa waktu lalu. Ducati kemudian menggunakannya lagi, Yamaha juga mengembangkan itu. Saya tahu Honda sudah mengembangkan sayap. Kami tak tahu masih akan memakaianya atau tidak, tergantung pada hasilnya nanti. Mungkin keberadaan sayap itu akan sedikit membantu.
S: Pertanyaan selanjutnya, apa perkembangan terbaru dari motor 2016 kamu, yang bisa membuat kamu lebih cepat di trek?
M: Kami mengubah sedikit komponen mesin untuk mencoba meningkatkan karakter motor. Kami juga akan mencoba beberapa perangkat set-up berbeda. Semua tim dan pebalap kini punya perangkat lunak dan elektronika yang sama dan kami mencoba menyesuaikannya.
S: Oke, Saya punya pertanyaan kecil. Apa sirkuit favorit kamu?
M: Salah satu sirkuit favorit saya adalah Phillip Island. Itu sirkuit yang hebat. Aragon, saya juga sangat menyukainya. Lalu juga Austin, saya sangat menyukai tikungan-tikungan cepat di sana.
S: Apakah kamu suka dengan sirkuit di Indonesia?
M: Indonesia.. saya melakukan beberapa putaran di Sirkuit Sentul dengan motor kecil dan sepertinya sangat menarik, banyak perubahan. Suatu hari kami mungkin akan ke sini di ajang balapan MotoGP.
S: Iya saya juga berharap demikian. Jadi kamu suka bermain PS4?
M: Ya kadang saya bermain di waktu bebas. Saya suka bermain game sepakbola, MotoGP, balapan, Formula 1.
S: Ya, sama seperti saya dan kakak saya.
M: Sama? (tertawa?) kamu hebat bermain?
S: Hmmmm tidak juga, tetapi..
M: Kakakmu bisa mengalahkan kamu?
S: Iya.
M: Kamu akan mengalahkan kakak kamu.
S: Iya.
M: Kamu akan mengalahkannya, karena kamu sangat pintar.
S: Jadi kamu sekarang akan pergi ke Phillip Island?
M: Ya kami akan berangkat, pukul delapan untuk menjalani tes selanjutnya.
S: Maaf saya tidak bisa ikut. Saya ingin sekali ke sana tapi saya harus ke sekolah.
M: Jangan khawatir, tentu saja sekolah itu penting. OK?
S: Ya.. (tertawa), terima kasih banyak.
M: Terima kasih, sama-sama.