NaikMotor – Astra Otoparts melalui AstraOtoshop.com menginformasikan kemungkinan bahaya yang bisa terjadi jika oli gardan sepeda motor matic jarang diganti.
Oli mesin dan oli gardan motor matic masing-masing memiliki peran yang penting. Jika oli mesin bertugas untuk memperhalus gesekan antar komponen mesin dan menghilangkan karat, oli gardan berfungsi untuk melapisi seluruh komponen transmisi Continously Variable Transmission (CVT).
Tanpa lapisan oli gardan, sepeda motor matic akan cepat overheat karena gesekan yang terjadi antar komponen. Menurut penjelasannya, oli gardan fungsinya tidak seberat oli mesin, sehingga warnanya cenderung tidak berubah walau sudah digunakan dalam waktu yang lama.
Namun, jika oli gardan jarang diganti, dapat timbul kerusakan-kerusakan seperti ini:
- Komponen cepat aus
Oli gardan yang tidak pernah atau jarang diganti juga akan terus bersirkulasi, serta membawa kotoran hasil dari gesekan antar komponen logam. Jika terus dibiarkan, maka akan mengganggu performa sistem transmisi, bahkan dapat menyebabkan gear ratio cepat aus karena minimnya pelumasan.
- Timbul suara kasar
Jika daya lumas atau tingkat kekentalan oli gardan tidak maksimal, gesekan antar komponen pada sistem transmisi motor akan menghasilkan suara yang kasar dari boks CVT, sehingga timbul suara yang kasar.
- Kerusakan bearing gardan
Umumnya, bearing gardan yang goyang atau rusak dapat kamu ketahui dari suara kasar seiring kecepatan motor melaju.
Lantas, kapan waktu penggantian oli gardan yang dianjurkan? Pabrikan dari masing-masing merek menganjurkan oli gardan motor matic diganti setiap 8.000-12.000 kilometer atau sekitar empat bulan pemakaian atau lebih mudahnya, diganti setiap dua kali penggantian oli mesin.
Namun, jika sedang musim hujan dan motornya sering menerjang genangan air bahkan banjir, sebaiknya oli gardan diganti lebih cepat, karena biasanya saat menerjang banjir, air bisa masuk ke dalam transmisi, sehingga oli pun tercampur dengan air dan daya lumas oli gardan hilang. (Litha/nm)