NaikMotor – Sebelum gelaran MotoGP 2021 Misano#2, seorang mekanik tim Avintia terbukti menggunakan hasil Tes PCR palsu. Hasilnya tim pun langsung memecat yang bersangkutan.
Dalam aturannya, setiap yang terlibat dalam MotoGP wajib memberikan hasil tes negatif Covid-19 minimal 72 jam sebelum akhir pekan secara online. Tetapi dalam kasus ini, ternyata kru Avintia telah memasukkan hasil tes lama tetapi dengan tanggal yang diperbaharui. Sehingga yang bersangkutan dikeluarkan dari paddock MotoGP oleh asosiasi tim IRTA setidaknya hingga akhir musim, tetapi Tim Avintia malah melakukan tindakan tegas.
Avintia Esponsorama Racing secara resmi mengambil sikap “Tanpa Toleransi” setelah seorang anggota tim, kabarnya seorang mekanik yang mencoba memberikan hasil tes PCR palsu untuk keperluan MotoGP Misano#2 mendatang. Tim menyatakan, “Di pihak Avintia Esponsorama Racing, kami sepenuhnya setuju dengan semua tindakan yang diambil oleh Dorna dan IRTA, serta kebijakan tim kami dan kode etik kami, di mana semua anggota tim, termasuk mekanik, teknisi, anggota keluarga, sponsor, atau orang lain dekat dengan tim, harus bertahan.”
Selanjutnya Tim menyatakan, “Oleh karena itu, kami terpaksa mengambil tindakan disipliner tertentu dan memutuskan semua hubungan dengan anggota tim kami tersebut, berkat kerja keras Dorna dan IRTA, yang bersangkutan terbukti memalsukan tes PCR untuk mendapatkan akses ke paddock Misano untuk Grand Prix berikutnya.”
“Sebagai tim yang secara tidak langsung bertanggung jawab untuk menanggung biaya tindakan luar biasa dari protokol Covid-19 untuk semua karyawannya, kami menyadari bahwa tindakan semacam ini adalah untuk keuntungan mereka sendiri. Perilaku tersebut tidak hanya merusak citra tim, tetapi juga seluruh paddock dan seluruh kejuaraan dunia”, sesal salah seorang di Avintia Esponsorama. “Kami ingin menegaskan bahwa tanggung jawab masing-masing anggota tim untuk menyimpan data akses mereka dan hasil tes PCR untuk penyelenggara di platform online, sesuai dengan pedoman saat ini untuk akses ke paddock untuk Covid- 19 alasan yang valid.” (Afid/nm)