NaikMotor – Seperti halnya di sesi kualifikasi sebelumnya, hasil balap Motocross PON XX dikuasai oleh tuan rumah Papua. Melalui dua crosser andalannya Nakami Vidi Makarim di kelas MX 125 dan Yosua Pattipi di kelas MX250, Sabtu (9/10/2021).
Hasil balap Motocross PON XX Papua di Sirkuit Freegeb Waningap, Merauke-Papua sepanjang 1.2 Km memunculkan persaingan tuan rumah melawan tim dari pulau Jawa dan Bali. Mereka memacu motor KTM SX125 dan SX250 dengan menggunakan ban Pirelli Scorpion MX 32 Midsoft yang disokong oleh Pirelli Indonesia PT Astra Otoparts.
Crosser muda Nakami Vidi Makarim membuktikan kemampuannya dengan menorehkan medali emas dari kelas MX125 Beregu. Ia mengalahkan perlawanan Ananda Rigi Aditya (Jawa Timur) dan Arseno Algifari (DKI Jakarta).
Sementara di kelas MX 125 Perorangan, crosser Jatim, Ananda Rigi Aditya gantian berhasil membalas kekalahan di beregu dengan meraih medali emas usai menahan laju Nakami dan Lutfi Petrick (Jawa Barat). Di kelas MX125 yang merupakan untuk crosser junior 13-17 tahun mempertandingkan format balapan 20 menit plus 2 lap.
Sementara di kelas MX250 Perorangan dengan format balap 30 menit plus 2 lap, crosser DKI Jakarta, Delvintor Alfarizi meneruskan dominasinya sejak sesi kualifikasi disusul perolehan medali perak dan perunggu oleh Diva Ismayana (Bali) dan Yosua Pattipi (Papua). Namun, crosser andalan tuan rumah Yosua Pattipi berjaya dengan menjadi penyumbang medali emas di kelas MX250 Beregu setelah mengatasi perjuangan Delvintor dan Muhammad Assel asal Papua Barat.
Mengomentari dilangsungkannya cabang olahraga Motocross di ajang PON XX Papua, H. Eddy Saputra sebagai Technical Delegate PP IMI yang hadir mengawasi jalannya event, angkat bicara.
“Alhamdulillah balap motocross baru pertama kali di PON bisa berjalan dengan baik. Sirkuit dan dukungan PB PON sangat luar biasa. Ditambah lagi, Pak Gubernur dan Pak Bupati sama-sama hobi motor offroad, sehingga mereka sangat mendukung pelaksaan olahraga bermotor di Merauke. Kami mengakui pada pelaksanaannya masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, baik itu perlengkapan maupun peralatan pendukungnya. PON berikut akan diperbaiki kekurangan-kekurangan itu,” ujar Eddy. (Arif/nm)