NaikMotor – Sepeda motor Honda telah dilengkapi teknologi PGM-FI sejak 2005. Selain menjamin efisiensi dan performa, PGM-FI mempermudah mengetahui masalah motor melalui kedipan MIL.
Main Dealer Honda Jakarta-Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) melalui tim Technical Service Function (TSF) menjelaskan bagaimana mengetahui masalah motor melalui kedipan MIL . “Tidak hanya irit, PGM-FI ini juga mudah perawatan dan semakin smart karena ditopang dengan deteksi kerusakan internal pada sistem PGM-FI,” tutur Wahyu, Instruktur TSF murah senyum ini. Kini perawatan dan deteksi gangguan semakin mudah dan tentunya presisi dalam penanganan perbaikan tambahnya.
Secara singkat Wahyu menggambarkan sistem PGM-FI (Sensor Throttle Position, Air temperature, Intake Pressure, Enginde Temperature, Engine Speed, Exhaust Gas O2, Concentration) dan diteruskan pada ECM Control (ignition timing, Fuel Injection Timing, Fuel Quantity) menghasilkan partikel bahan bakar lebih kecil dan homogen dengan udara, sehingga terbakar dengan sempurna. Keuntungannya mesin lebih mudah dihidupkan meski dingin dan dalam jangka waktu yang lama tidak dinyalakan.
Dalam hal perawatan semakin mudah, Injector, throttle body dan fuel pump tidak perlu dibersihkan secara berkala hanya penggantian saringan bensin setiap 48.000 KM. PGM-FI juga canggih karena dapat mendeteksi kerusakan melalui indikator MIL (Malfunction Indicator Lamp). MIL terdapat di area konsul speedometer dan akan berkedip sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada sistem PGM-FI Honda.
Beberapa kerusakan sistem PGM-FI berdasarkan kedipan MIL.
1. 1 kedipan Manifoldn Absolute Pressure.
2. 7 kedipan Engine Oil Temperature / Engine Coolant Temperature.
3. 8 Kedipan Throttle Position.
4. 9 Kedipan Intake Air Temperature.
5. 12 kedipan Injector.
6. 21 kedipan O2 sensor
7. 29 Kedipan idle air control valve (IACV)
8. 33 Kedipan Engine Control Module ECM.
9. 54 kedipan bank angle sensor.
“Semoga info ini dapat bermanfaat bagi konsumen sekaligus menyatakan keseriusan Honda dalam menciptakan produk yang ramah lingkungan,” tutup Wahyu. (Rls/NM)