NaikMotor – Beberapa kali diadakan acara balapan flattrack di Indonesia menggunakan trek dadakan dengan layout dan handicap berbeda-berbeda. Hal ini yang menjadi alasan dibuatnya sirkuit permanen Purnamaland untuk para penggemar flattrack di Tanah Air
Berbentuk oval seperti layaknya layout untuk balapan flatrack di luar negeri , sirkuit permanen Purnamaland memilki dimensi panjang lintasan 400 meter serta lebar 15 dan 20 meter dengan model counter clockwise. Tentu ini membuat kaidah flattrack yakni Go Fast Turn Left lebih terasa dan benar jalurnya.
Sayang, karena malamnya diguyur hujan, membuat lintasan becek dan harus dibuat padat dengan dilindas mobil berkali-kali untuk bisa padat. Harusnya kalau kondisi kering, di sirkuit ini bisa merasakan sliding-sliding saat masuk dan keluar belokannya seperti halnya main flattrack.
Hal ini yang menjadi perhatian Yosef Gumilar dari Prama Motorworks sebagai inisiator untuk membenahi lapisan tanahnya.”Kami sudah komunikasi dengan beberapa penggiat flattrack di luar negeri soal lintasan ini harus bagaimana permukaannya. Ke depannya kita akan menambahkan material kapur di bawah permukaan tanahnya, kebetulan rekan kita ada yang punya bisnis kapur,” sebut Yosef.
Yosef menambahkan, mereka akan lebih memperhatikan juga soal safety gear peserta untuk membuat enjoy menikmati aksinya di sirkuit.” Pada intinya kita mencari kesenangan dan hasilnya di kamera itu keren, makanya safety gear itu penting. Selain itu kami ingin memajukan industri apparel lokal lebih maju dengan flatatrack ini,jadi motor keren yang naiknya juga stylish,” sebut Yosef.
Sesi simulasi race di Slide and Camp kemarin (22/8/2021) melombakan kelas motor bebek, sport mesin tidur, sport 200-250cc dan big bore diikuti sekitar 50 an starter yang dibagi dalam sesi latihan dan race. Tidak itu saja, buat yang doyan BMX, Bandung BMX menyiapkan BMX Airbag untuk beratraksi.
Kemeriahannya diabadikan dalam foto-foto oleh tim HellTrust Pictures. (Arif/nm)
