Bantu Dorong Pemerataan Akses Energi, Bisnis Pertashop Mulai Dilirik

0
Bisnis Pertashop
Pertamina sebut bisnis Pertashop mulai diminati kaum milenial. Foto: Pertamina

NaikMotor – Pertamina berupaya untuk mendorong pemerataan akses energi di seluruh negeri dengan menghadirkan layanan bisnis Pertashop. Layanan ini pun dikabarkan mulai diminati oleh kaum milenial. 

Pertashop yang diluncurkan oleh Pertamina pada tahun 2018 sebagai upaya untuk mendorong pemerataan akses energi di seluruh negeri, khususnya di daerah yang jauh dari SPBU adalah layanan one stop shopping produk Pertamina berskala kecil yang bisa dimiliki oleh siapapun dengan harga lebih terjangkau dan keuntungan yang menjanjikan.

Layanan Pertashop dibuat untuk menekan perbedaan harga energi di suatu daerah, sehingga ongkos distribusi bisa ditekan dan harga bahan pokok juga kebutuhan lainnya pun jadi semakin terjangkau.

Disebutkan dalam rilisnya, diberitakan bahwa Unit Manager Communication & Relation Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan sejak 2020 di wilayah Sulawesi sebanyak 128 Pertashop telah beroperasi dan peminat yang sudah dalam proses verifikasi dan menunggu operasi mencapai 251 calon lokasi baru.

“Khusus untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara total sudah beroperasi 50 Pertashop dengan rincian 33 di Sulsel dan sisanya di Sultra. Sementara peminat yang telah mendaftar dan dalam proses verifikasi dan persiapan operasi untuk 2 provinsi tersebut total mencapai 86 calon lokasi baru,” jelasnya.

Pertashop sendiri memiliki keunggulan seperti menjual produk resmi BBM Pertamina yang langsung dipasok dengan menggunakan mobil tangki Pertamina, sehingga kehandalan pasokan dan kualitas produknya terjamin serta proses pendaftarannya yang mudah.

Seluruh informasi dan pendaftaran kemitraan Pertashop bisa diakses secara transparan dan realtime. Untuk syarat utamanya ada dua kriteria, yaitu Kriteria Administratif dan Kriteria Lokasi. Tidak butuh syarat administrasi yang sulit dan luas lahan yang tidak terlalu luas disebut menjadi poin yang membuat bisnis Pertashop dilirik investor pemula, terutama kaum millenial.

Hendra Hartono, pemilik Pertashop 7P92902 di Desa Lakawali, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur baru empat bulan membuka Pertashop di daerah tersebut. Meski begitu, omzetnya perlahan terus meningkat hingga kini mencapai 450-600 liter / hari sehingga ia harus memesan BBM kepada Pertamina rata-rata 14 kilo liter per bulannya. Jika omzet penjualannya dirupiahkan per bulan bisa mencapai lebih dari Rp 150 jutaan.

“Saya tertarik bisnis Pertashop karena mudah, investasinya setara membeli 1 unit rumah BTN, pendaftarannya simple dan pasarnya jelas ada jadi balik modalnya cepat,” tutur pria yang membuka bisnis ini karena ingin memajukan ekonomi desa di kampung halamannya yang jauh dari SPBU.

“Masyarakat disini biasa beli per liter Rp 10.000 di pengecer dan hanya dapat premium, sedangkan harga kita lebih murah dan dapatnya Pertamax. Setelah ada Pertashop orang tertarik karena harga lebih murah dan kualitas terjamin. Pasokan juga tidak pernah terlambat dari Pertamina,” paparnya lagi. (Litha/nm) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here