NaikMotor – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan melakukan rakor lengkap guna mewujudkan Wisata Vaksin Bali akhir Juli 2021. Wisata berbasis vaksin di Bali akan menjadi raw model daerah lain.
Gubernur Bali, I Wayan Koster menyatakan, “Masyarakat Bali dan stake holder mendukung agar Wisata Vaksin Bali bisa dibuka per akhir Juli 2021.”
Koster menyatakan dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf, (28/6/2021), “Kondisi pandemi di Bali relatif terkendali, dengan positif rate sekitar 200-an per hari. Sementara vaksinasi sudah berjalan 75% untuk tahap pertama, dan 24% vaksinasi ke-2. Atau dari 6 juta dosis vaksin sudah tersalurkan 4 jutaan.”
Gubernur juga membantah kabar Work from Bali (WFB) telah turut meningkatkan kasus penularan Covid-19. “Benar telah terjadi kenaikan kasus, tetapi itu di luar destinasi WFB. Data kenaikan itu terjadi di Tabanan dan Karangasem, sementara destinasi WFB terletak di Kab Badung.”
Gubernur juga menegaskan, “3 zona priority destination: Sanur, Ubud, dan Nusa Dua, malah sudah melaksanakan 100% vaksinasi, sudah 2 kali. Menyusul wilayah berikutnya akan dituntaskan Denpasar, Gianyar dan Klungkung.”
“Vaksinasi memang tidak menjamin seseorang tidak tertular Covid-19, tetapi paling tidak akan membuat suspek tidak akan mengalami gejala berat. Lebih cepat sembuh daripada yang tidak mendapat vaksin,” lanjutnya.
Saat ini Gubernur Bali telah mengeluarkan Surat Edaran yang berkaitan dengan kesiapan Wisata Vaksin. Diantaranya memuat soal syarat kedatangan wisatawan di Bali, seperti sudah divaksin, memiliki hasil PCR-Swab negatif, dan menjalankan Prokes ketat selama di Bali.
Dalam kesempatan itu Menparekraf, Sandiaga Uno menyatakan, “Wisata berbasis vaksin ini akan kita mulai untuk wisatawan Nusantara, mereka akan mendapat vaksin secara gratis. Nanti untuk wisatawan mancanegara dengan vaksin berbayar. Vaksinnya vaksin Gotongroyong, dan masuk dalam paket wisata yang dibuat penyelenggaranya.” (Afid/nm)